KOMPAS.com – Vaksin Moderna dan vaksin Pfizer telah mulai digunakan untuk menanganai atau mencegah penyebaran Covid-19 di Indonesia.
Kedua vaksin ini merupakan contoh vaksin berbasi messenger RNA (mRNA).
Dibandingkan vaksin konvensional yang berisi virus yang dilemahkan, vaksin mRNA dilaporkan memiliki tingkat efikasi yang tinggi.
Baca juga: 15 Kondisi Orang yang Tak Bisa Disuntik Vaksin Covid-19
Efikasi merupakan tingkat kemanjuran atau kemampuan vaksin dalam memberikan manfaat bagi individu yang divaksinasi.
Vaksin mRNA pun dianggap memiliki potensi sebagai solusi dalam penyelesaian pandemi Covid-19.
Melansir laman resmi CDC, vaksin mRNA adalah jenis vaksin baru untuk melindungi tubuh dari penyakit menular.
Untuk memicu respons kekebalan atau antibodi, banyak vaksin memasukan kuman yang dilemahkan atau tidak aktif ke dalam tubuh. Hal ini tidak berlaku untuk vaksin mRNA.
Sebaliknya, vaksin mRA mengajari sel kita cara membuat protein yang memicu respons imun di dalam tubuh kita.
Respon imun yang menghasilkan antibodi itulah yang bisa melindungi kita dari infeksi jika virus yang sebenarnya masuk ke dalam tubuh.
Baca juga: 4 Manfaat Vaksin Covid-19 yang Perlu Dipahami
Vaksin mRNA Covid-19 memberikan instruksi kepada sel-sel kita untuk memproduksi bagian yang tidak berbahaya yang disebut “protein lonjakan” atau spike protein.
Spike protein merupakan protein yang ditemukan di permukaan virus penyebab Covid-19.
Berikut adalah cara kerja vaksin mRNA Covid-19 untuk bisa dipahami:
Baca juga: Apa yang Harus Dilakukan jika Terkena Covid-19 saat Bepergian?
Dilansir dari Medical News Today, RNA adalah molekul yang terkenal rapuh.
Mengirimkan mRNA dengan sukses ke sel-sel di dalam tubuh kita dan memastikan bahwa enzim di dalam sel kita tidak terdegradasi adalah tantangan utama dalam pengembangan vaksin.
Modifikasi kimia selama proses pembuatan dapat secara signifikan meningkatkan stabilitas vaksin mRNA.