Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/08/2021, 09:04 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Cerebral Palsy adalah sekelompok gangguan yang mempengaruhi gerakan dan tonus otot atau postur.

Kondisi ini disebabkan oleh kerusakan yang terjadi pada otak yang belum matang saat berkembang, paling sering sebelum lahir.

Cerebral palsy terjadi karena adanya perkembangan otak yang tidak normal atau kerusakan pada otak yang sedang berkembang.

Hal ini bisa mempengaruhi kemampuan anak untuk mengontrol otot-ototnya.

Gejalanya bisa muncul saat anak memasuki masa awal sekolah.

Kerusakan otak yang menyebabkan cerebral palsy dapat terjadi sebelum anak lahir.

Baca juga: Mengenal RSV, Virus Menular yang Sering Menyerang Anak

Bagaimana cara mencegahnya?

Pencegahan cerebral palsy harus dilakukan sebelum, selama, dan setelah bayi dilahirkan. Berikut cara mencegah cerebral palsy:

1. Sebelum masa kehamilan

Sebelum masa kehamilan, pastikan calon ibu tidak mengalami infeksi dan memiliki kondisi kesehatan yang terkendali.

Selain itu, wanita yang ingin hamil juga harus mendapatkan vaksinasi untuk penyakit tertentu seperti cacar air dan rubella.

Jika Anda melakukan program kehamilan dengan menggunakan teknologi reproduksi bantu,
pertimbangkan cara untuk mengurangi kemungkinan kehamilan ganda (kembar, kembar tiga, atau lebih), seperti mentransfer hanya satu embrio pada satu waktu.

2. Selama kehamilan

Untuk mencegah cerebral palsu, pastikan calon ibu mendapatkan perawatan prenatal secara teratur.

Selain itu, Ssring-seringlah mencuci tangan dengan sabun dan air untuk membantu mengurangi risiko infeksi yang dapat membahayakan janin yang sedang berkembang.

Ibu hamil juga harus segera memeriksakan diri ke dokter saat sakit, demam, atau memiliki tanda-tanda infeksi lain selama kehamilan.

Baca juga: Tentang Vaksin Covid-19 Dosis Ketiga yang Harus Kamu Ketahui

3. Setelah kehamilan

Setelah bayi lahir, pastikan mereka mendapatkan vaksinasi terhadap infeksi yang dapat menyebabkan meningitis dan ensefalitis, termasuk Haemophilus influenzae tipe B (vaksin HiB) dan Streptococcus pneumoniae (vaksin pneumokokus).

Bayi yang baru lahir juga rentan mengalami penyakit kuning. Setiap bayi bisa terkena penyakit kuning. Penyakit kuning parah yang tidak diobati dapat menyebabkan kerusakan otak, yang disebut kernikterus.

Kernikterus merupakan penyebab cerebral palsy yang dapat dicegah. Jadi, pastikan bayi Anda mendapatkan pemeriksaan dini untuk mencegah penyakit kuning. Pemeriksaan tersebut juga harus dilakukan kembali dalam waktu 48 jam setelah meninggalkan rumah sakit.

 

Selain itu, jaga bayi Anda dari cedera karena luka cedera juga bisa memicu infeksi yang menjadi awal dari cerebral palsy.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com