Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/12/2021, 09:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Para ibu hamil bakal merasakan kontraksi palsu di salah satu fase kehamilannya.

Kontraksi ini bukannya tanpa alasan. Tapi, tubuh ibu hamil sengaja dirancang merasakan kontraksi palsu sebelum kontraksi asli menjelang persalinan.

Berikut beberapa hal terkait kontraksi palsu yang perlu ibu hamil ketahui.

Baca juga: Perbedaan Kontraksi Asli Mau Melahirkan dan Kontraksi Palsu

Rasanya kontraksi palsu seperti apa?

Kontraksi palsu adalah kondisi saat otot rahim ibu hamil menegang atau mengalami kontraksi ringan.

Melansir WebMD, beberapa ibu hamil menggambarkan kontraksi palsu seperti perut jadi kencang.

Ada juga ibu hamil yang menyebutkan rasanya kontraksi palsu mirip dengan kram atau nyeri haid ringan.

Kendati kontraksi palsu bikin ibu hamil tidak nyaman, tapi biasanya otot rahim yang menengang ini tidak menyakitkan, polanya tidak teratur, munculnya tidak berdekatan, tidak intens, dan berhenti ketika ibu hamil berganti posisi.

Kontraksi palsu biasanya hanya berlangsung selama 15 sampai 30 detik, paling lama hanya dua menit.

Baca juga: 5 Ciri-ciri Kontraksi Palsu pada Ibu Hamil

Kapan kontraksi palsu muncul?

Dilansir dari What to Expect, ibu hamil biasanya merasakan kontraksi palsu setelah minggu ke-20 kehamilan, atau pada trimester kedua kehamilan.

Ibu hamil bakal merasakan kontraksi palsu lebih sering pada trimester ketiga kehamilan, biasanya setelah minggu ke-32.

Baca juga: 7 Cara Merangsang Kontraksi Agar Bayi Cepat Lahir

Penyebab kontraksi palsu

Ada beberapa hal dan kondisi yang bisa memicu kontraksi palsu pada ibu hamil, di antaranya:

  • Dehidrasi atau kekurangan cairan
  • Penyakit dan masalah kesehatan yang menyebabkan mual dan muntah
  • Gerakan janin
  • Aktivitas ibu hamil, seperti saat mengangkat beban berat atau berhubungan seks

Baca juga: 7 Penyebab Kontraksi Palsu, Ibu Hamil Perlu Tahu

Kapan ibu hamil perlu waspada?

Ibu hamil perlu waspada apabila kontraksi palsu terasa sangat sakit atau jaraknya semakin rapat. Atau, ibu hamil mengalami:

  • Pendarahan
  • Air ketuban pecah
  • Kontraksi kuat muncul setiap lima menit selama satu jam
  • Kontraksi rasanya tidak seperti biasanya
  • Gerakan bayi jadi berubah, misalkan tidak terasa gerakannya atau gerakan janin berkurang signifikan dibandingkan biasanya

Segera bawa ibu hamil ke dokter atau bidan jika merasakan beberapa tanda-tanda di atas.

Baca juga: Tanda Bahaya pada Kehamilan sesuai Usia Kandungan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau