KOMPAS.com- Gangguan bipolar adalah kondisi kesehatan mental yang menyebabkan perubahan suasana hati yang ekstrim yang mencakup emosi tinggi (mania atau hipomania) dan terendah (depresi).
Ketika berada di fase depresi, penderita bipolar bisa merasa sedih atau putus asa dan kehilangan minat atau kesenangan dalam sebagian besar aktivitas.
Ketika suasana hati Anda berubah menjadi mania atau hipomania, penderita bipolar bisa merasa euforia, penuh energi, atau sangat mudah tersinggung.
Perubahan suasana hati ini dapat memengaruhi tidur, energi, aktivitas, penilaian, perilaku, dan kemampuan berpikir jernih.
Gangguan bipolar dapat diturunkan dalam keluarga, sehingga banyak ahli percaya bahwa gen berperan dalam perkembangannya.
Pola pewarisan yang tepat dari gangguan bipolar tidak jelas, tetapi variasi dalam banyak gen kemungkinan bergabung untuk meningkatkan peluang seseorang untuk mengembangkannya.
Baca juga: Mastoiditis
Kita berisiko besar mengalami gangguan bipolar ketika memiliki kerabat dekat yang mengalami hal sama.
Kita juga lebih mungkin mengembangkan gangguan bipolar jika mereka memiliki kondisi kesehatan mental lain, seperti depresi atau skizofrenia.
Menurut data Medical News, risiko seseorang mengalami gangguan bipolar sebesar lima hingga 10 persen jika ada kerabat seseorang dengan kondisi tersebut.
Jika Anda memiliki saudara kembar yang menderita bipolar, risiko Anda untuk mengalami hal yang sama sebesar 40 hingga 70 persen.
Menurut National Institutes of Health (NIH) AS, beberapa penelitian menunjukkan bahwa ketidakteraturan dalam banyak gen busa meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami gangguan bipolar.
Namun, hnya memiliki kecenderungan genetik terhadap gangguan tersebut tidak cukup untuk memicu perkembangannya.
Faktor lingkungan juga turut berperan dalam mengembangkan gejala bipolar. Dengan kata lain, orang yang memiliki kecenderungan genetik untuk menderita bipolar besar kemungkinannya mengalami hal yang sama saat ada faktor lingkungan yang berpengaruh.
Namun, hanya karena salah satu anggota keluarga menderita penyakit tersebut, tidak berarti bahwa anggota keluarga lainnya akan mengalami gangguan bipolar.
Selain faktor genetik, faktor lain yang bisa memicu bipolar antara lain:
Contoh peristiwa stres yang dapat memicu gejala gangguan bipolar termasuk kematian dalam keluarga atau menjadi penyintas pemerkosaan, pelecehan, atau pengalaman traumatis lainnya.
Baca juga: 5 Fungsi Sel Darah Putih sesuai Jenisnya
Gegar otak atau jenis cedera otak lainnya dapat menyebabkan timbulnya gejala bipolar.
Penyalahgunaan zat adalah umum di antara mereka yang menderita gangguan bipolar, dan kondisi ini dapat memicu satu sama lain dalam beberapa kasus.
Minum alkohol dan menggunakan obat-obatan dapat memperburuk gejala mania dan depresi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.