Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Faktor Risiko dan Cara Cegah Sindrom Kematian Mendadak pada Bayi

Kompas.com - 12/01/2022, 07:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), sekitar 3.400 bayi meninggal setiap tahun karena sindrom kematian mendadak.

Sindrom kematian mendadak adalah kematian tiba-tina pada bayi yang tidak memeiliki penyebab pasti.

Menurut dokter anak dari Cleveland Clinic, Raj Rambhatla, mengatakan bahwa sindrom kematian mendadak pada bayi sebagian besar disebabkan oleh cacat pada otak bayi yang mengontrol pernapasan saat tidur.

Baca juga: 8 Gejala Stroke pada Anak, dari Kejang hingga Badan Lunglai

Faktor risiko sindrom kematian mendadak pada bayi

Agar orangtua lebih waspada, berikut faktor risiko sindrom kematian mendadak pada bayi:

1. Penyakit pernapasan atau infeksi

Jika bayi Anda sakit pilek atau memiliki penyakit pernapasan, mereka bisa kesulitan bernapas saat tidur.

Baca juga: Menag Majukan Lagi Libur Lebaran Jadi Tanggal 21 Maret agar Mudik Lebih Longgar

Hal inilah yang bisa memicu sindrom kematian mendadak pada bayi,

2. Bayi lahir prematur

Bayi yang lahir prematur biasanya memiliki organ yang belum berkembang sempurna. Sistem di otak di mereka juga belum matang sehingga tidak dapat mengontrol pernapasan dan detak jantung yang baik saat tidur.

3. Paparan asap orang

Bayi yang sering terpapar asap rokok rentan mengalami masalah pernapasan dan meningkatkan risiko sindrom kematian mendadak pada bayi.

Baca juga: Motif Pelaku Bakar Gerbong Kereta Api Stasiun Tugu, Sakit Hati Diturunkan 9 kali

Bisakah sindrom kematian mendadak pada bayi dicegah?

Sindrom kematian mendadak bisa dicegah dengan cara berikut:

1. Berikan ASI pada bayi

Jika memungkinkan, berikan bayi Anda ASI ekslusif minimal sampai usia mereka 6 bulan.

Penelitian juga menunjukkan bahwa menyusui dapat mengurangi risiko sindrom kematian mendadak pada bayi hingga 50 persen.

2. Jauhkan bayi dari paparan asap rokok

Berdasarkan data CDC, banyak bayi meninggal karena sindrom kematian mendadak memiliki kadar nikotin yang tinggi di paru-paru mereka.

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau