KOMPAS.com - Psoriasis adalah kondisi autoimun kronis yang menyebabkan penumpukan cepat sel-sel kulit. Penumpukan sel menyebabkan permukaan kulit bersisik.
Biasanya, terdapat peradangan dan kemerahan di sekitar sisik. Terkadang, area yang berisisik juga terlihat retak dan berdarah.
Psoriasis adalah hasil dari produksi kulit yang dipercepat. Biasanya, sel-sel kulit tumbuh jauh di dalam kulit dan perlahan naik ke permukaan. Setelah itu, mereka akan lepas (jatuh).
Baca juga: 3 Hal Ini Bisa Menjadi Pemicu Psoriasis
Siklus hidup sel kulit pada umumnya adalah sekitar satu bulan.
Bagi penderita psoriasis, proses produksi hanya terjadi dalam beberapa hari. Akibatnya, sel-sel kulit tidak memiliki waktu untuk ‘rontok’.
Kelebihan produksi yang cepat menyebabkan penumpukan sel-sel kulit.
Sisik biasanya berkembang di persendian, seperti siku dan lutut. Namun, mereka dapat berkembang di mana saja di tubuh, termasuk:
Jenis psoriasis yang kurang umum dapat memengaruhi kuku, mulut, dan area di sekitar alat kelamin.
Tanda dan gejala psoriasis dapat bervariasi dari orang ke orang. Beberapa yang umum meliputi:
Bercak psoriasis dapat berkisar dari beberapa titik bersisik seperti ketombe hingga erupsi besar yang menutupi permukaan kulit secara luas.
Baca juga: Punya Gejala Mirip, Apa Beda Psoriasis dan Kurap?
Sebagian besar jenis psoriasis mengalami siklus, melebar selama beberapa minggu atau bulan. Kemudian, mereda untuk sementara waktu, bahkan mengalami remisi.
Tidak diketahui pasti apa yang menyebabkan psoriasis. Namun, diduga sistem kekebalan tubuh dan genetika memiliki peran.
Dari segi genetika, psoriasis cenderung sangat kompleks. Gangguan ini dapat berkembang bahkan jika tidak ada riwayat penyakit dalam keluarga.
Peristiwa pemicu dapat menyebabkan perubahan pada sistem kekebalan tubuh yang mengakibatkan timbulnya gejala psoriasis.
Pemicu yang umum dapat termasuk: