KOMPAS.com - Makanan laut atau seafood memiliki rasa legit dengan tekstur daging yang empuk. Namun, tahukah Anda bahwa beberapa seafood atau makanan laut rupanya bisa memicu risiko keracunan merkuri?
Merkuri adalah jenis logam beracun yang datang dari berbagai bentuk di lingkungan. Keracunan merkuri mengacu pada toksisitas dari konsumsi atau menghirup merkuri.
Semua orang dapat berisiko keracunan merkuri. Namun, anak-anak dan janin di dalam kandungan adalah orang yang paling rentan terpapar merkuri.
Baca juga: Mengenal Apa itu Merkuri, Bahan Skincare yang Bahaya untuk Kesehatan
Penyebab paling umum dari keracunan merkuri adalah terlalu banyak konsumsi makanan yang terpapar, seperti seafood. Makanan laut yang paling banyak mengandung merkuri adalah ikan hiu, tuna, mackarel.
Beberapa makanan laut atau seafood tersebut memiliki kandungan merkuri karena tercemar limbah dari pabrik atau rumah tangga yang dibuang ke sungai dan mengalir ke laut.
Merkuri di dalam air berubah menjadi zat yang disebut dengan metilmerkuri. Metilmerkuri inilah yang dapat menempel pada protein pada otot ikan.
Karena itu, sebelum konsumsi boga bahari, ada baiknya Anda memastikan sumber seafood yang akan dikonsumsi.
Selain pada seafood, Anda perlu tahu bahwa merkuri juga dapat ditemui pada beberapa benda yaitu:
Mengutip Medical News Today, merkuri yang terkandung pada makanan laut dapat mempengaruhi kerja sistem saraf. Hal itu dapat menyebabkan gejala neurologis seperti:
Ketika kadar merkuri dalam tubuh meningkat, akan ada lebih banyak gejala yang muncul. Gejala-gejala ini dapat bervariasi tergantung pada usia seseorang dan tingkat paparan.
Orang dewasa yang keracunan merkuri lama kelamaan akan mengalami gejala seperti:
Baca juga: 3 Jenis Ikan yang Kaya Omega 3 Namun Rendah Kandungan Merkuri
Paparan merkuri tingkat tinggi dan jangka panjang yang dibiarkan tanpa diatasi tenaga medis akan menimbulkan risiko penyakit kronis, seperti:
Tingkat merkuri yang tinggi dalam darah dapat menyebabkan seseorang mengalami kerusakan sistem neurologis atau otak.
Sebuah penelitian yang ditayangkan Journal of Preventive Medicine and Public Health, menunjukkan bahwa keracunan merkuri menyebabkan kerusakan saraf sehingga orang akan mengalami kondisi berikut:
Paparan merkuri juga bisa menimbulkan masalah pada sistem reproduksi manusia. Merkuri menyebabkan berkurangnya jumlah sperma atau penurunan kesuburan.
Selain itu, keracunan merkuri juga mengakibatkan masalah dengan janin. Efek ini memicu janin alami kelainan fisik hingga keguguran.
Paparan merkuri dapat meningkatkan radikal bebas dalam tubuh sehingga memicu kerusakan sel. Kondisi ini jika dibiarkan dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, seperti serangan jantung dan jantung koroner.
Baca juga: Bisa Sebabkan Keracunan Merkuri, Begini Cara Aman Konsumsi Ikan
Dilansir dari Healthline, berikut beberapa cara untuk mencegah keracunan akibat paparan merkuri dari makanan laut atau seafood:
Sejauh ini, belum ada treatment khusus untuk mengobati keracunan merkuri. Namun, Anda harus segera ke dokter apabila merasa terpapar dan mengalami satu atau lebih gejala yang disebutkan di atas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.