Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makanan Penyebab Penyakit Hati Berlemak yang Harus Dihindari

Kompas.com - 03/08/2022, 16:30 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Hati berfungsi untuk menyimpan lemak, tetapi jika berlebihan dapat menjadi penyakit hati berlemak yang merusak organ.

Mengutip Medical News Today, penyakit hati berlemak dibedakan dalam 2 jenis, yaitu:

  1. Penyakit hati berlemak alkohol (ARLD)
  2. Penyakit hati berlemak nonalkohol (NAFLD)

Hati berlemak dapat dialami oleh siapa saja, tanpa terkecuali ibu hamil.

Penyakit hati berlemak pada ibu hamil disebut sebagai hati berlemak akut kehamilan.

Kondisi itu langka, tetapi bisa terjadi pada trimester ke-3 atau awal periode postpartum.

Baca juga: Ciri-ciri Penyakit Hati Berlemak Penting Dikenali

Secara umum, semua jenis penyakit hati berlemak itu akan mengakibatkan masalah yang sama, yaitu merusak organ.

Hati menjadi sulit mengeluarkan racun dari darah dan memproduksi empedu untuk sistem pencernaan.

Ketika hati tidak dapat melakukan fungsinya secara efektif, kesehatan tubuh keseluruhan juga akan terpengaruh.

Gaya hidup, khususnya kebiasaan makan yang buruk, berkontribusi besar terhadap terbentuknya hati berlemak itu.

Mengutip Healhtline, makanan yang umumnya menjadi penyebab hati berlemak adalah yang mudah meningkatkan berat badan dan gula darah.

Baca juga: 10 Makanan dan Minuman Pencegah Penyakit Hati yang Perlu Diketahui

Berikut beberapa makanan penyebab hati berlemak yang harus dihindari:

1. Daging merah

Mengutip Healhtline, daging merah mengandung lemak jenuh tinggi yang dapat menjadi penyebab hati berlemak.

Daging merah berasal dari hewan mamalia berkaki empat, meliputi:

  • Sapi
  • Kambing
  • Domba
  • Babi

Mengutip Medical News Today, semua daging merah tinggi lemak jenuh. Asupan lemak jenuh meningkatkan jumlah lemak di sekitar organ, termasuk hati.

Sehingga, para ahli menyarankan untuk membatasi konsumsi daging merah untuk mencegah hati berlemak.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau