Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/07/2022, 18:00 WIB

KOMPAS.com - Setiap orang bisa mengalami hati berlemak. Ketika terjadi hati bisa tidak berfungsi secara normal.

Mengutip Cleveland Clinic, penyakit hati berlemak disebut juga sebagai hepatic steatosis, yang terjadi karena penumpukan lemak ekstra di hati.

Hati yang sehat mengandung sedikit lemak. Namun, akan menjadi masalah ketika penumpukan lemak mencapai 5-10 persen dari berat hati Anda.

Dalam kebanyakan kasus, penyakit hati berlemak tidak menyebabkan masalah serius atau mencegah fungsi hati Anda secara normal.

Baca juga: 13 Cara Mencegah Penumpukan Lemak Ekstra di Hati

Namun 7-30 persen orang dengan kondisi tersebut, mengalami penyakit hati berlemak yang akan semakin memburuk dari waktu ke waktu.

Proses penyakit hati berlemak berkembang melalui tiga tahap, yaitu:

  • Hati berlemak sederhana: ada penumpukan lemak ekstra di hati. Perlemakan hati sederhana sebagian besar tidak berbahaya, jika tidak berkembang.
  • Steatohepatitis: tahap ini terjadi saat hati menjadi meradang (bengkak) hingga merusak jaringannya
  • Fibrosis: ketika jaringan parut terbentuk di mana hati Anda rusak.
  • Sirosis hati: tahap ini terjadi karena jaringan parut yang luas menggantikan jaringan sehat.

Kebanyakan orang tidak merasakan gejala awal penyakit hati berlemak hingga masalah telah berada pada tahap serius.

Namun, gejala yang bisa dialami seseorang yang terkena penyakit hati berlemak bisa meliputi:

  • Sakit perut atau rasa penuh di sisi kanan atas perut (perut)
  • Mual, kehilangan nafsu makan atau penurunan berat badan
  • Kulit dan bagian putih mata berwarna kekuningan (jaundice)
  • Perut dan kaki bengkak (edema)
  • Kelelahan ekstrim atau kebingungan mental
  • Lunglai.

Baca juga: 5 Cara Mencegah Kanker Hati yang Penting Diterapkan

Beberapa orang dengan penyakit hati berlemak mengalami komplikasi, saat gejala awal penyakit hati berlemak tidak mudah sadari, sehingga tidak sempat mendapatkan pengobatan.

Komplikasi penumpukan lemak ekstra di hati itu termasuk fibrosis hati dan sirosis.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+