KOMPAS.com - Vitamin D adalah salah satu vitamin yang tidak bisa dihasilkan sendiri oleh tubuh sehingga diperlukan bantuan eksternal untuk mendapatkan vitamin ini.
Salah satunya adalah dengan paparan sinar matahari pada tubuh sehingga vitamin D bisa diproduksi.
Melansir Healthline, kekurangan vitamin D bisa menyebabkan beberapa masalah kesehatan dan salah satunya adalah depresi. Lalu, apa kaitan antara kekurangan vitamin D dan depresi? Berikut jawabannya.
Baca juga: 9 Bahaya Kekurangan Vitamin D
Sekarang ini sudah banyak penelitian mengenai kaitan antara kekurangan vitamin D dan depresi.
Salah satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh ahli dari Universiti Kebangsaan Malaysia Medical Centre yang diterbitkan pada Jurnal Current Drug Targets di tahun 2018.
Penelitian ini membuktikan bahwa kekurangan vitamin D bisa menyebabkan depresi.
Partisipan dari penelitian ini kemudian diberikan suplemen vitamin D dan hasilnya bisa mengurangi tingkat keparahan depresi yang dirasakan.
Peneliti dari Iran juga melakukan penelitian serupa dan terbit di Journal of Advanced Biomedical Research pada tahun 2020.
Penelitian ini melibatkan ibu hamil yang mengalami depresi pasca persalinan.
Kekurangan vitamin D mempengaruhi gejala depresi pasca persalinan, rasa cemas, dan kualitas tidur yang buruk pada 9 dari 14 ibu hamil pada penelitian ini.
Meskipun begitu, penelitian mengenai kegunaan vitamin D untuk meringankan gejala depresi masih diperdebatkan.
Baca juga: 5 Gejala Tubuh Kekurangan Vitamin D
Melansir Healthline, ada beberapa penelitian yang tidak menunjukkan fungsi vitamin D untuk mengurangi gejala depresi.
Contohnya saja penelitian yang dilakukan oleh beberapa ahli dari Amerika dan dimuat pada Journal of the American Medical Association pada tahun 2020.
Penelitian ini melibatkan partisipan dengan umur lebih dari 50 tahun yang mengonsumsi suplemen vitamin D untuk meringankan gejala depresi.
Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa konsumsi vitamin D tidak berfungsi untuk meringankan gejala depresi.