Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/09/2022, 22:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com - Ukuran penis sering membuat tidak nyaman sehingga banyak yang mencari cara untuk memperbesarnya.

Ada banyak sekali cara yang ditawarkan melalui iklan untuk memperbesar ukuran penis dan salah satu di antaranya adalah dengan melakukan prosedur operasi.

Operasi besarkan penis sendiri banyak membuat para pria penasaran karena dinilai bisa memberikan hasil yang cepat dan permanen.

Baca juga: Masturbasi Bisa Pengaruhi Ukuran Penis, Mitos atau Fakta?

Melansir Cleveland Clinic, ada beberapa prosedur yang ditawarkan, seperti:

  • Operasi untuk memperpanjang ukuran penis
  • Operasi untuk memperbesar diameter penis
  • Sedot lemak untuk mengecilkan perut sehingga penis terlihat lebih besar

Namun, amankah operasi besarkan penis tersebut?

Operasi untuk membesarkan penis

Memperbesar ukuran penis dengan prosedur operasi tidak boleh dilakukan sembarangan.

Mayo Clinic menegaskan bahwa beberapa penelitian mengenai prosedur operasi untuk memanjangkan atau memperbesar diameter penis menunjukkan hasil yang sangat berbeda dalam hal keamanan.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa prosedur operasi menunjukkan sedikit perubahan pada ukuran panjang dan diameter penis ketika tidak ereksi.

Namun, hasilnya tidak memengaruhi panjang penis yang sebenarnya.

WebMD menjelaskan bahwa ada salah satu jenis operasi untuk memperbesar penis yang baru-baru ini disetujui oleh FDA.

Prosedur operasi ini hanya tersedia di beberapa tempat saja dan harganya cukup mahal.

Operasi dilakukan dengan cara menanamkan silikon untuk membuat penis terlihat lebih tebal.

Meskipun prosedur operasi ini sudah disetujui oleh FDA, masih terdapat kemungkinan untuk terjadi komplikasi, seperti infeksi dan timbulnya bekas luka.

Tidak hanya itu saja, implan yang ditanam tersebut juga bisa berpindah tempat dan prosedur operasi terkadang bisa berbahaya untuk dilakukan.

Baca juga: Cemas dengan Ukuran Penis? Bisa Jadi Mengidap Sindrom Penis Kecil

Dampak buruk operasi besarkan penis

Melansir Mayo Clinic, operasi untuk memperbesar ukuran penis sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan.

Prosedur operasi hanya direkomendasikan untuk para pria yang penisnya tidak berfungsi secara normal sejak lahir atau karena cedera.

Mayo Clinic juga menyebutkan bahwa prosedur operasi bisa berdampak buruk karena bisa menyebabkan infeksi, meninggalkan bekas luka, dan hilangnya tingkat kepekaan atau fungsi.

Cleveland Clinic juga menambahkan beberapa dampak buruk operasi besarkan penis, seperti:

  • Mengalami reaksi negatif terhadap anestesi
  • Timbul bekas luka atau reaksi inflamasi
  • Perlu melakukan prosedur operasi tambahan yang malah akan membuat ukuran penis lebih pendek
  • Penis bengkok atau kaku karena luka jahitan
  • Hilangnya kepekaan atau muncul rasa sakit pada penis
  • Disfungsi ereksi
  • Infeksi
  • Ketidakpuasan dengan hasil operasi karena ukuran tidak bertambah secara signifikan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau