Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Obat-obatan Penyebab Anemia Hemolitik yang Perlu Diketahui

Kompas.com - 07/10/2022, 16:30 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Sejumlah obat-obatan dapat menyebabkan Anda mengalami anemia, sebagai efek sampingnya.

Mengutip Verywell Health, umur rata-rata sel darah merah adalah 120 hari.

Setelah 120 hari, sel darah merah dipecah dan bagian-bagiannya didaur ulang untuk membentuk yang baru.

Baca juga: Bahaya Anemia dapat Mengancam Nyawa

Ketika sel darah merah dipecah lebih cepat dari 120 hari, Anda bisa mengalami yang namanya anemia hemolitik.

Anemia hemolitik dapat diinduksi oleh obat. Obat-obatan penyebab anemia hemolitik tersebut meliputi:

  • Sefalosporin: antibiotik umum, termasuk ceftriaxone
  • Penisilin: khususnya, piperasilin
  • Diklofenak: antiinflamasi nonsteroid
  • Oxaliplatin: obat kemoterapi

Anemia hemolitik yang diinduksi obat jarang terjadi pada anak-anak.

Baca juga: Ciri-ciri Anemia pada Ibu Hamil dan Cara Mengobatinya

Gejala 

Mengutip Verywell Health, jika Anda mengalami anemia hemolitik, biasanya setelah minum obat-obat tersebut Anda akan mengalami beberapa gejala sebagai berikut:

  • Kelelahan
  • Pusing
  • Wajah nampak pucat
  • Urin berubah gelap
  • Penyakit kuning
  • Peningkatan detak jantung
  • Sesak napas
  • Pembesaran limpa

Baca juga: Apa Saja Penyebab Anemia?

Diagnosis

Mengutip Healthline, Anda mungkin perlu menjalani tes darah.

Tes darah ini membantu mendiagnosis anemia hemolitik dengan mengukur:

  • Bilirubin: tes ini mengukur tingkat hemoglobin sel darah merah yang telah dipecah dan diproses oleh hati Anda.
  • Hemoglobin: tes ini secara tidak langsung mencerminkan jumlah sel darah merah yang beredar dalam darah Anda (dengan mengukur protein pembawa oksigen di dalam sel darah merah Anda)
  • Fungsi hati: tes ini mengukur kadar protein, enzim hati, dan bilirubin dalam darah Anda.
  • Hitung retikulosit: tes ini mengukur berapa banyak sel darah merah yang belum matang dan yang dari waktu ke waktu matang menjadi sel darah merah.

Jika Anda mengalami anemia hemolitik, hasil pemeriksaan fisik mungkin menunjukkan limpa Anda membesar.

Anemia hemolitik yang diinduksi obat umumnya bersifat sementara. Anemia hemolitik dapat disembuhkan, jika dokter dapat mengidentifikasi penyebab yang mendasari dan mengobatinya.

Menghentikan penggunaan obat penyebab anemia mungkin menjadi cara paling praktis untuk mengatasinya.

Namun, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter untuk mendiskusikan risiko dan manfaatnya. Lalu, menentukan obat penggantinya.

 

Baca juga: 7 Makanan untuk Membantu Mengatasi Anemia karena Defisiensi Zat Besi

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau