7 Makanan untuk Membantu Mengatasi Anemia karena Defisiensi Zat Besi

KOMPAS.com - Jika Anda memiliki anemia, Anda perlu memilih makanan yang tepat untuk membantu mengatasi penyebabnya.

Anemia sering kali terjadi karena Anda kekurangan zat besi (defisiensi besi), sehingga produksi sel darah merah sehat kurang dari cukup.

Mengutip Mayo Clinic, jumlah sel darah merah sehat dalam tubuh yang normal orang dewasa berada pada kisaran:

• Pria: 4,35-5,65 juta sel per mikroliter darah
• Wanita: 3,92-5,13 juta sel per mikroliter darah

Pada anak-anak, ambang batas jumlah sel darah merah yang tinggi bervariasi menurut usia dan jenis kelamin.

Anemia defisiensi besi memiliki sejumlah penyebab, tetapi paling sering karena asupan makanan yang tidak memadai.

Sehingga, orang dengan anemia defisiensi besi perlu didorong untuk meningkatkan asupan makanan kaya zat besi.

Baca juga: Ciri-ciri Anemia pada Ibu Hamil dan Cara Mengobatinya

Mengutip Healthline, berikut sejumlah makanan yang bisa membantu mengatasi anemia Anda:

1. Sayuran hijau

Sayuran hijau, terutama yang berwarna gelap adalah makanan untuk mengatasi anemia karena salah satu sumber zat besi nonheme terbaik.

Sayuran hijau tersebut meliputi:

• Bayam
• Kubis
• Collard greens
• Dandelion hijau
• Swiss chard

Beberapa sayuran hijau, seperti swiss chard dan collard greens juga mengandung folat. Kebiasaan makan rendah folat dapat menyebabkan anemia defisiensi folat.

Namun, beberapa sayuran hijau, seperti bayam dan kale, juga tinggi oksalat. Oksalat dapat mencegah penyerapan zat besi nonheme.

Jadi, meskipun secara keseluruhan bermanfaat mengkonsumsi sayuran hijau untuk mengatasi anemia, Anda perlu mengimbanginya dengan makanan lainnya.

Vitamin C membantu perut Anda menyerap zat besi. Makan sayuran berdaun hijau dengan makanan yang mengandung vitamin C dapat meningkatkan penyerapan zat besi.

Makanan sumber vitamin C, seperti jeruk, paprika merah, dan stroberi.

Beberapa sayuran hijau merupakan sumber zat besi dan vitamin C yang baik, seperti collard greens dan Swiss chard.

Baca juga: Bahaya Anemia dapat Mengancam Nyawa