KOMPAS.com - Anemia sangat rentan dialami oleh ibu hamil ketika tubuh membutuhkan lebih banyak sel darah dan hemoglobin.
Mengutip Medical News Today, tubuh seorang wanita perlu membuat lebih banyak darah selama hamil.
Sehingga, membutuhkan lebih banyak zat besi dan vitamin untuk menghasilkan protein dalam sel darah merah yang disebut hemoglobin.
Protein tersebut mengangkut oksigen ke sel-sel lain dalam tubuh.
Baca juga: Bahaya Anemia dapat Mengancam Nyawa
Ada beberapa makanan yang pantang dikonsumsi ibu hamil, seperti beberapa seafood yang mengandung merkuri tinggi.
Banyak orang hamil kekurangan jumlah zat besi yang diperlukan selama trimester kedua dan ketiga.
Akibatnya, anemia ringan umum terjadi selama masa kehamilan.
Jika anemia parah selama kehamilan, efeknya bisa membuat bayi yang dikandung berisiko mengalami anemia juga.
Ibu hamil juga berisiko lebih tinggi melahirkan prematur atau melahirkan bayi dengan berat badan rendah.
Anemia pada ibu hamil juga meningkatkan risiko kehilangan banyak darah selama persalinan, yang dapat membuat lebih sulit untuk melawan infeksi.
Baca juga: Apakah Sindrom Infeksi Usus (IBS) Bisa Sebabkan Anemia?
Mengutip What to Expect, sejak awal ibu hamil mungkin bisa salah mengira gejala anemia sebagai gejala normal kehamilan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.