Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Penyebab Batuk Berdahak, Bisa Flu sampai Asam Lambung

Kompas.com - 29/11/2022, 10:31 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Batuk berdahak sebenarnya adalah cara alami tubuh membersihkan saluran pernapasan.

Dahak atau lendir yang dikeluarkan dari saluran udara paru-paru dapat membantu menjebak bakteri, virus, atau biang penyakit agar mudah dikeluarkan dari tubuh.

Baca juga: 7 Penyebab Batuk Kering, Bisa Covid-19 sampai Asam Lambung Kronis

Sayangnya, masalah kesehatan ini cukup mengganggu. Terlebih jika kondisi ini tak kunjung sembuh atau terjadi berkepanjangan. Masalah kesehatan ini bisa mengganggu aktivitas sampai membuat susah tidur.

Untuk mengenal lebih jauh masalah kesehatan ini, kenali beberapa penyebab batuk berdahak yang perlu Anda ketahui.

Penyebab batuk berdahak

Penyebab batuk berdahak bisa berasal dari alergi, masalah kesehatan ringan, sampai penyakit serius yang membutuhkan penanganan medis mendesak. Berikut beberapa di antaranya:

  • Flu

Dilansir dari BuoyHealth, batuk berdahak biasanya disebabkan infeksi saluran pernapasan atas ringan seperti flu. Ada 200 virus penyebab flu. Tapi, jenis yang paling sering adalah rhinovirus. Umumnya, batuk berdahak gejala flu tidak disertai sesak napas dan demam.

  • Bronkitis

Batuk berdahak mendadak, disertai demam ringan, tanpa sesak napas bisa jadi gejala bronkitis akut. Penyakit ini terjadi ketika saluran udara di paru-paru mengalami peradangan. Apabila batuk berdahak tak kunjung sembuh atau berkepanjangan lebih dari 2 bulan, Anda perlu waspda penyakit ini terkait bronkitis kronis.

Baca juga: Batuk Berdahak: Ciri-ciri, Penyebab, Diagnosis

  • Pneumonia

Batuk berdahak juga bisa jadi gejala pneumonia. Selain batuk, penderita biasanya juga mengalami demam tinggi, sesak napas, dahak berwarna kuning atau kehijauan atau berdarah, dan badan lemas. Penyebab pneumonia paling sering karena infeksi bakteri dan virus.

  • Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)

PPOK adalah penyakit penyebab batuk berdahak berkepanjangan yang cukup sering menyerang perokok. Selain batuk berdahak, gejala penyakit ini juga disertai mengi dan sesak napas kambuh ketika banyak beraktivitas atau olahraga.

  • Bronkiektasis

Dilansir dari MedicalNewsToday, bronkiektasis adalah penyakit paru-paru kronis yang membuat saluran udara melebar secara tidak normal dan dipenuhi lendir berlebihan. Penyakit ini menyebabkan paru-paru rawan terinfeksi dan memicu batuk berdahak.

Baca juga: 10 Obat Batuk Berdahak Alami ala Rumahan

  • Penyakit asam lambung kronis

Penyebab batuk berdahak tidak selalu terkait gangguan pernapasan. Masalah kesehatan ini juga bisa muncul karena penyakit asam lambung kronis. Selain batuk berdahak, gejala khas penyakit ini di antaranya nyeri ulu hati, bau mulut tak sedap, dada terasa panas, mual dan muntah.

  • Tuberkulosis

Penyakit tuberkulosis atau TBC adalah penyakit menular karena infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. yang menyerang paru-paru, kelenjar, sampai tulang. Selain batuk berdahak, penderita TBC biasanya juga sering berkeringat di malam hari, berat badan turun, badan sering lemas.

  • Pasca-infeksi

Penyebab batuk berdahak tak kunjung sembuh terkadang juga berasal dari imbas infeksi saluran pernapasan atas. Jenis batuk ini biasanya awet antara tiga sampai delapan minggu, tapi tidak disertai gejala lainnya.

Mengingat ada banyak kemungkinan penyebab masalah kesehatan ini, ada baiknya Anda berkonsultasi ke dokter. Terutama jika batuk berdahak tak kunjung sembuh lebih dari tiga minggu, disertai demam, berat badan turun, sering keringat di malam hari, atau gejala lainnya.

Baca juga: 5 Cara Mengatasi Batuk Berdahak secara Alami

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau