KOMPAS.com - Di beberapa kasus kehamilan, dokter terkadang menyebut salah satu masalah yang perlu diwaspadai adalah janin tidak berkembang.
Dilansir dari Whattoexpect, masalah kehamilan ini dapat diketahui dengan pemeriksaan rutin USG saat hamil.
Atau, saat pemeriksaan fundus atau mengukur jarak rentang tulang kemaluan ke bagian atas rahim untuk melihat pertumbuhan janin.
Untuk meningkatkan kewaspadaan pada gangguan kehamilan ini, kenali beberapa penyebab janin tidak berkembang yang perlu ibu hamil ketahui.
Baca juga: 7 Ciri-ciri Janin Tidak Berkembang yang Perlu Diwaspadai Ibu Hamil
Dilansir dari Kid’sHealth, penyebab janin tidak berkembang bisa berasal dari masalah genetik, kekurangan nutrisi, sampai penyakit yang menyerang ibu hamil, seperti:
Kelainan kromosom pada bayi dalam kandungan bisa terjadi pada saat fase pembelahan sel ketika pembuahan. Kondisi ini bisa menyebabkan gangguan pertumbuhan.
Gangguan pada plasenta (jaringan yang membawa nutrisi dan oksigen ke janin di dalam kandungan) dan rahim juga bisa mengganggu perkembangan janin. Kondisi ini bisa disebabkan ibu hamil dulunya memiliki kebiasaan merokok, minum alkohol berlebihan, atau menyalahgunakan narkoba.
Beberapa infeksi pada ibu hamil seperti cytomegalovirus, campak Jerman (rubella), toksoplasma, atau sifilis juga bisa memengaruhi kehamilan dan menyebabkan janin tidak berkembang.
Baca juga: 5 Ciri-ciri Janin Sehat dan Normal dalam Kandungan
Beberapa jenis obat seperti obat anti-kejang terkadang menyebabkan efek samping gangguan pada kehamilan. Untuk itu, setiap ibu hamil dianjurkan berhati-hati dan berkonsultasi ke dokter sebelum mengonsumsi segala jenis obat.
Penyebab janin tidak berkembang terkadang juga bisa berasal dari masalah kesehatan yang diderita ibu hamil, seperti penyakit lupus, anemia, hipertensi, diabetes, penyakit jantung, penyakit ginjal, atau gangguan pembekuan darah.
Mengingat ada banyak faktor penyebab janin tidak berkembang, para calon ibu yang mendambakan buah hatinya tumbuh dengan sehat sebaiknya mempersiapkan kehamilan dengan seksama.
Upayakan untuk menjaga pola makan sehat, cukup tidur, tidak merokok atau mengonsumsi alkohol atau narkoba, dapatkan vaksin untuk penyakit yang bisa diantisipasi dengan imunisasi, serta kontrol penyakit selama kehamilan.
Baca juga: Berapa Kali Sebaiknya Melakukan USG saat Hamil?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.