KOMPAS.com - Saat hamil, wanita harus ekstra menjaga diri demi kebaikan janin dalam kandungan.
Oleh karena itu, wanita hamil biasanya tidak diperbolehkan melakukan pekerjaan berat atau berolahraga berlebihan.
Namun, bolehkan wanita hamil melakukan perjalanan?
Menurut ahli obstetri dan ginekologi Kristen Ekman, bepergian selama masa hamil sebenarnya hal yang aman.
Namun sebelum melakukannya, Anda harus berkonsultasi dengan dokter dan memiliki persiapan atau rencana yang matang jika terjadi keadaan darurat medis.
"Jika hari persalinan semakin dekat, sebaiknya Anda tidak melakukan perjalanan," ucap Ekman.
Biasanya, maskapai penerbangan melarang penumpang hamil untuk naik pesawat pada bulan terakhir kehamilan.
Baca juga: Penyakit Penyebab Kerusakan Tulang yang Harus Diwaspadai
Sebenarnya, waktu yang ideal untuk bepergian selama kehamilan adalah saat usia kandungan memasuki usia trimester kedua. Di usia tersebut, wanita biasanya tidak lagi merasakan morning sickness.
Risiko komplikasi juga rendah selama kehamilan trimester kedua. Selain itu, di usia tersebut hari persalinan masih tergolong cukup jauh.
“Bagi banyak orang, trimester pertama didominasi oleh morning sickness dan ketidaknyamanan saat tubuh Anda menyesuaikan diri dengan kehamilan,” ucap Ekma.
"Trimester ketiga umumnya lebih tidak nyaman, ada baiknya berada di dekat penyedia layanan kesehatan Anda saat tanggal persalinan Anda semakin dekat," tambahnya.
Sebelum bepergian, Anda harus berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan Anda dan mendiskusikan kondisi medis apa pun yang mungkin Anda miliki.
Anda mungkin perlu menyesuaikan rencana perjalanan Anda jika Anda memiliki kondisi medis seperti:
Jika Anda memiliki kondisi yang sudah ada sebelumnya, sangat penting untuk membawa rekam medis Anda atau memastikan Anda dapat mengaksesnya dari jarak jauh.
Baca juga: 5 Gejala Alzheimer yang Perlu Diketahui
Saat Anda bepergian selama kehamilan, Anda harus selalu siap menghadapi keadaan darurat medis.