KOMPAS.com - Kerusakan tulang adalah salah satu masalah kesehatan yang umum terjadi. Penyebab kerusakan tulang bisa berasal dari kecelakaan kendaraan, olahraga, atau lainnya.
Jenis kerusakan tulang yang paling sering terjadi adalah patah tulang atau dikenal dengan istilah medis fraktur.
Dilansir dari ClevelandClinic, jutaan orang mengalami patah tulang setiap tahun.
Banyak kondisi yang bisa meningkatkan risiko patah tulang, seperti cedera saat berlari, mengangkat beban besar, dan pola makan tidak bergizi.
Baca juga: 5 Fungsi Tulang dan Cara Menjaga Kesehatannya
Dilansir dari NHS dan WebMD, tanda-tanda kerusakan tulang paling umum adalah:
Baca juga: Tanda-tanda Penyakit Tulang Menyerang yang Harus Diwaspadai
Penderita kerusakan tulang kemungkinan juga bisa pingsan, pusing, atau tidak enak badan karena syok akibat patah tulang.
Jika kerusakan tulang yang terjadi kecil atau hanya berupa retakan, Anda mungkin tidak terlalu merasakan sakit. Bahkan, mungkin Anda tidak menyadari bahwa Anda memiliki kerusakan tulang.
Dengan kata lain, terkadang kerusakan tulang sulit untuk disadari, apabila tidak muncul tanda yang mencolok.
Baca juga: Macam-macam Nutrisi yang Dibutuhkan untuk Kesehatan Tulang
Dilansir dari Cleveland Clinic, diagnosis kerusakan tulang bisa dilakukan di ruang gawat darurat, jika telah terjadi kecelakaan.
Jika Anda dibawa ke UGD, petugas medis akan menstabilkan dan merawat cedera Anda sesuai tingkat keparahannya, terutama jika ada kondisi yang mengancam jiwa.
Setelah kondisi Anda stabil, tenaga kesehatan biasanya memberikan tes pencitraan untuk melihat ada tidaknya kerusakan tulang.
Beberapa tes pencitraan untuk mendiagnosis kerusakan tulang, yaitu:
Baca juga: 11 Cara Menjaga Kesehatan Tulang agar Terhindar dari Penyakit
Jika Anda merasakan beberapa tanda-tanda kerusakan tulang di atas, segera konsultasikan ke dokter. Jangan sampai terlambat agar dampak kerusakan tulang ini tidak menimbulkan kecacatan permanen.
Baca juga: Tanda-tanda Kanker Tulang yang Harus Diwaspadai
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.