Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Komplikasi Malaria Berat yang Harus Diwaspadai

Kompas.com - 13/07/2023, 13:30 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat bahwa penyakit malaria dapat menyebabkan kematian.

Menurut World malaria report pada 2022, perkiraan jumlah kematian akibat malaria mencapai 619.000 pada 2021 dan 625.000 pada pada 2020.

Sementara, ada 247 juta kasus malaria pada 2021, meningkat dibandingkan dengan 245 juta kasus pada 2020.

Baca juga: Kenali Apa Itu Malaria, Penyebab, dan Tanda-tandanya

Dikutip dari Everyday Health, kematian akibat malaria biasanya berhubungan dengan komplikasi yang berkembang.

Komplikasi malaria terjadi karena infeksi parasit Plasmodium sudah menyebabkan kegagalan organ atau kelainan pada aliran darah atau metabolisme tubuh penderitanya.

Banyak dari komplikasi malaria disebabkan oleh sel darah merah yang terinfeksi menempel di bagian dalam pembuluh darah kecil, menyebabkan penyumbatan.

Kondisi tersebut dikategorikan sebagai penyakit malaria berat.

Artikel ini akan mengulas tentang macam komplikasi yang mungkin terjadi karena penyakit malaria berat.

Baca juga: Mengenal 4 Ciri-ciri Nyamuk Anopheles Penyebab Malaria

Macam komplikasi penyakit malaria berat

Disari dari Mayo Clinic dan Everyday Health, berikut macam komplikasi penyakit malaria berat:

  • Malaria serebral: ini terjadi jika sel darah yang dipenuhi parasit memblokir pembuluh darah kecil ke otak. Nantinya akan terjadi pembengkakan atau kerusakan otak. Malaria serebral dapat menyebabkan kejang dan koma.
  • Edema paru: cairan menumpuk di paru-paru Anda, sehingga dapat membuat Anda sulit bernapas.
  • Kegagalan organ: malaria dapat merusak ginjal (menjadi gagal ginjal), hati (menjadi gagal hati), atau menyebabkan limpa pecah. Kondisi ini bisa akut (mendadak) dan mengancam jiwa.
  • Anemia berat: malaria dapat menyebabkan penderitanya tidak memiliki cukup sel darah merah untuk memasok oksigen yang dibutuhkan ke jaringan tubuh. Itu karena infeksi parasit telah merusak sel darah merah, sehingga terjadi anemia berat.
  • Gula darah rendah (hipoglikemia): penyakit malaria berat dapat menyebabkan gula darah rendah. Penyebabnya bisa karena fungsi hati yang sudah terdampak atau efek obat yang digunakan untuk membunuh parasit Plasmodium, seperti quinine.
  • Asidosis metabolik: komplikasi ini terjadi karena asam berlebihan dalam darah dan cairan jaringan. Ini sering terlihat bersamaan dengan hipoglikemia.

Baca juga: Perbedaan Demam Gejala DBD, Tipes, dan Malaria menurut Dokter

Kematian akibat malaria biasanya terkait dengan satu atau beberapa dari komplikasi di atas.

Malaria berat pada anak biasanya akan menyebabkan hipoglikemia, asidosis metabolik, anemia berat, koma, kejang, dan kerusakan perkembangan kognitif.

Orang dewasa dengan malaria berat lebih mungkin untuk mengembangkan penyakit kuning yang parah, gagal ginjal, dan edema paru.

Oleh karena itu, penyakit malaria harus segera dikenali dan diobati untuk menyelamatkan nyawa orang yang terinfeksi, dan juga untuk mencegah penyebaran malaria lebih lanjut.

Baca juga: 4 Cara Mengobati Malaria dan Pencegahannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau