Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Apa Itu Malaria, Penyebab, dan Tanda-tandanya

Kompas.com - 12/07/2023, 19:30 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Malaria adalah salah satu penyakit serius akibat gigitan nyamuk yang terinfeksi parasit.

Mengutip Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), malaria telah banyak menyebabkan kematian.

Menurut laporan World malaria report 2022, ada 247 juta kasus malaria pada 2021 dibandingkan pada 2020 yang berjumlah 245 juta kasus.

Baca juga: Perbedaan Demam Gejala DBD, Tipes, dan Malaria menurut Dokter

Angka kematian akibat malaria diperkirakan mencapai 619.000 pada 2021 dan 625.000 pada 2020.

Penyakit karena gigitan nyamuk ini menurut laporan WHO, banyak beredar di negara-negara dengan iklim tropis yang panas dan lembab, seperti Indonesia dan berbagai negara di Afrika.

Empat negara Afrika menyumbang lebih dari setengah dari semua kematian akibat malaria di seluruh dunia adalah Nigeria (31,3 persen), Republik Demokratik Kongo (12,6 persen), Republik Persatuan Tanzania (4,1 persen), dan Niger (3,9 persen).

Simak terus artikel ini yang akan mengulas secara ringkas tentang apa itu malaria, penyebab, dan tanda-tanda yang perlu Anda waspadai.

Baca juga: 5 Penyebab Penyakit Malaria dan Penularannya

Apa itu malaria?

Dikutip dari Cleveland Clinic, malaria adalah penyakit serius yang menyebar saat Anda digigit nyamuk yang terinfeksi oleh parasit kecil.

Saat menggigit, nyamuk menyuntikkan parasit malaria ke dalam aliran darah Anda.

Jika tidak diobati, malaria dapat menyebabkan masalah kesehatan yang parah, seperti kejang, kerusakan otak, kesulitan bernapas, kegagalan organ, dan kematian.

Anak kecil, lansia, dan ibu hamil memiliki risiko kematian akibat malaria yang lebih tinggi.

Orang yang hidup dalam kemiskinan dan tidak memiliki akses ke perawatan kesehatan lebih cenderung mengalami komplikasi penyakit.

Baca juga: Mengenal Penyebab dan Cara Mengatasi Malaria

Apa penyebab malaria?

Mengutip Mayo Clinic, penyebab malaria adalah parasit bersel tunggal dari genus plasmodium.

Ada dua spesies plasmodium yang manjadi ancaman terbesar adalah P. falciparum dan P. vivax, seperti yang dikutip dari WHO.

Jika tidak diobati, malaria P. falciparum dapat berkembang menjadi penyakit parah dan kematian dalam waktu 24 jam.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau