Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/07/2023, 19:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

Sumber

KOMPAS.com - Untuk menunjang pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan dan diteruskan hingga 2 tahun, beberapa ibu menyusui mungkin perlu memompa ASI-nya.

ASI yang dipompa dapat disimpan, dibekukan, dan diberikan kepada bayi melalui sendok, cup feeder, hingga botol dot sesuai kenyamanan si kecil.

Baca juga: Ketahui Manfaat ASI dan Cara Menyusui yang Tepat

Berapa lama ASI bertahan setelah dipompa?

Ketahanan air susu ibu setelah dipompa berbeda-beda tergantung pada tempat dan suhu penyimpanan.

Simak penjelasan berikut untuk mengetahui berapa lama ASI bertahan setelah dipompa.

  • Dalam cooler bag dengan ice packs, ASI bisa bertahan selama 24 jam setelah dipompa
  • Dalam ruangan non-AC, ASI perah segar dapat bertahan hingga 4 jam.
  • Dalam ruangan ber-AC, ASI yang baru dipompa dapat bertahan hingga 6-8 jam.
  • Di dalam kulkas bawah atau chiller dengan suhu kurang dari 4 derajat celsius, ASI yang dipompa bisa bertahan selama 2-3 hari.
  • Di dalam freezer lemari es satu pintu dengan suhu -18 sampai 0 derajat celsius, ASI bisa bertahan sampai dua minggu.
  • Dalam freezer lemari es dua pintu dengan suhu -20 hingga -18 derajat celsius, ASI bisa bertahan hingga 3-4 bulan.
  • Dalam ruangan, ASI beku yang sudah dicairkan bertahan hingga 4 jam.

Air susu ibu bisa bertahan selama 4 jam hingga 4 bulan setelah dipompa, tergantung pada tempat dan suhu penyimpanan ASI.

Selain memahami berapa lama ASI bertahan setelah dipompa, ibu menyusui perlu mencatat waktu pemerahan pada wadah yang digunakan untuk menyimpan air susu ibu setelah dipompa.

Baca juga: 8 Cara agar ASI Banyak, Ibu Menyusui Perlu Tahu

Tips menghangatkan ASI

Dilansir dari Ikatan Dokter Anak Indonesia, berikut beberapa tips menghangatkan ASI:

  1. Ambil ASI yang pertama disimpan (first in first out).
  2. Turunkan ASI beku dari freezer ke chiller atau kulkas bawah pada malam sebelum digunakan agar mencair.
  3. Letakkan ASI pada mangkok berisi air. Anda juga dapat menggunakan bottle warmer untuk menghangatkan ASI, namun sebaiknya hindari penggunaan microwave, oven, atau direbus.
  4. Kocok atau goyang dengan lembut ASI di dalam wadah yang telah dihangatkan.
  5. Selanjutnya, tuang ASI ke dalam cup feeder atau botol dot untuk diberikan kepada bayi.

Perlu diingat, sisa ASI cair yang tidak dihabiskan tidak boleh dibekukan kembali untuk menghindari kemungkinan kontaminasi bakteri atau zat yang bisa mengganggu kesehatan bayi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau