KOMPAS.com - Penyanyi asal Irlandia Sinead O'Connor pernah mengidap agoraphobia, sebelum meninggal dunia di usia 56 tahun, pada Rabu (26/7/2023).
Semasa hidupnya, pelantun Nothing Compares 2U bergelut dengan beberapa masalah kesehatan mental, termasuk pernah mengalami bipolar.
Simak penjelasan berikut untuk mengetahui apa itu agoraphobia, penyebab, gejala, dan kapan perlu ke dokter.
Baca juga: Agoraphobia
Dilansir dari Mayo Clinic, agoraphobia adalah salah satu jenis gangguan kecemasan yang membuat penderitanya mengalami ketakutan, serangan panik, merasa tidak berdaya, dan malu saat berada di tempat atau situasi yang asing.
Beberapa kondisi yang membuat serangan cemas pada penderita, di antaranya:
Penderita agoraphobia juga berpikir bahwa tidak ada cara untuk melarikan diri atau mendapatkan pertolongan ketika perasaan cemas membayangi mereka.
Karena itu, penderita agoraphobia membutuhkan pendamping, seperti anggota keluarga atau teman ketika bepergian ke tempat umum.
Beberapa penderita agoraphobia bahkan tidak berani keluar rumah karena ketakutan dan cemas berlebih.
Hal itu karena mereka menganggap rumah sebagai satu-satunya tempat paling aman. Akibatnya, penderita agoraphobia cenderung mengasingkan diri atau terisolasi.
Baca juga: Gejala Phobia Darah dan Cara Mengatasinya Menurut Psikolog
Gejala agoraphobia mirip dengan serangan panik, yaitu rasa takut atau cemas di tempat atau situasi tertentu, seperti:
Selain ketakutan dan cemas saat berada di tempat atau situasi tertentu, penderita agoraphobia juga merasa malu atau rendah diri di hadapan orang lain.
Mereka juga tidak bisa berpikir jernih dan merasa tak berdaya di tempat umum.
Selain masalah psikis, agoraphobia juga dapat ditandai dengan ciri-ciri fisik yaitu:
Baca juga: Apa yang Terjadi Jika Seseorang Mengalami Serangan Panik?
Belum diketahui penyebab pasti munculnya agarophobia.
Namun, kondisi ini biasanya muncul pada orang dengan serangan panik yang intens saat berada di situasi atau tempat yang asing baginya.