Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/07/2023, 12:01 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com - Ritme sirkadian yang merupakan jam biologis pada tubuh akan mengalami perubahan ketika masa pubertas. Akibatnya, remaja cenderung ingin tidur lebih larut.

Selain itu, jadwal sekolah, konsumsi kafein, dan penggunaan gawai juga dapat menyebabkan begadang pada remaja.

Melakukan perubahan kebiasaan sangat diperlukan agar para remaja bisa mendapatkan tidur yang cukup dan berkualitas sehingga kesehatannya tetap terjaga, baik secara fisik maupun mental.

Untuk lebih jelasnya, ketahui penyebab dan cara mengatasi begadang pada remaja berikut ini.

Baca juga: 10 Ciri-ciri dan Cara Mengatasi Stres pada Remaja

Penyebab begadang pada remaja

Melansir WebMD, perubahan hormon saat pubertas dapat berpengaruh pada ritme sirkadian atau jam biologis tubuh untuk mengatur waktu bangun dan tidur.

Perubahan pada jam biologis tubuh ini membuat para remaja memiliki kecenderungan untuk tidur lebih larut di malam hari.

Namun selain itu, ada beberapa penyebab begadang pada remaja yang umum ditemui, seperti:

  • Memiliki jadwal sekolah yang terlalu pagi sehingga mengharuskan para remaja untuk tidur lebih awal
  • Merasa stres karena kegiatan sekolah yang dilakukan, termasuk pekerjaan rumah dan ujian, sehingga membuat lebih sulit untuk tidur di malam hari
  • Memiliki kebiasaan mengonsumsi kafein, seperti kopi, teh, atau minuman berenergi, di siang hari sehingga lebih sulit untuk tidur di malam hari
  • Mengonsumsi obat-obatan tertentu yang diresepkan oleh dokter, seperti stimulan dan steroid, yang dapat mengganggu pola tidur pada remaja
  • Menghabiskan terlalu banyak waktu untuk menggunakan peralatan elektronik sebelum tidur, termasuk gawai, sehingga lebih sulit untuk tidur di malam hari

Selain beberapa kebiasaan tersebut, masalah kesehatan tertentu juga bisa membuat para remaja begadang atau sulit untuk tidur di malam hari, seperti:

  • Mengalami gangguan apnea tidur di mana pernapasan tiba-tiba berhenti saat tidur sehingga kualitas tidur menurun
  • Mengidap narkolepsi di mana penderita merasa sangat mengantuk di siang hari dan bisa tiba-tiba tertidur
  • Mengalami sleepwalk atau tidur berjalan ketika terlalu stres atau ketika sakit, seperti demam
  • Memiliki penyakit gastroesophageal reflux disease atau GERD yang menyebabkan penderita sulit tidur karena asam lambung naik ke kerongkongan ketika berbaring
  • Mengalami fibromyalgia yang membuat penderita merasa nyeri di otot dan tulang sehingga tidak bisa tidur atau memiliki tidur yang tidak nyenyak
  • Memiliki sindrom kaki gelisah atau restless legs syndrome (RLS) dan periodic limb movement disorder (PLMD) yang memicu pergerakan kaki penderita ketika berbaring sehingga sulit untuk tidur
  • Mengidap asma dan tidak diobati sehingga dapat terbangun, batuk, atau terengah-engah ketika tidur
  • Mengidap depresi yang merupakan gangguan suasana hati serius yang dapat mengganggu tidur

Beberapa kondisi di atas dapat membuat para remaja sulit untuk tidur di malam hari dan memiliki kualitas tidur yang buruk.

Selain merasa mengantuk di siang hari, kondisi ini juga bisa berdampak buruk pada suasana hati dan menyebabkan masalah kesehatan lain yang lebih serius, seperti obesitas dan tekanan darah tinggi.

Baca juga: 12 Penyebab Insomnia pada Remaja dan Cara Mengatasinya

Halaman:

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com