Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1 dari 10 Orang Indonesia Terkena Diabetes, Kebanyakan Tak Sadar Penyakitnya

Kompas.com - 23/08/2023, 12:35 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Data International Diabetes Federation (IDF) pada 2021 menunjukkan, sebanyak 10,6 persen atau 1 dari 10 orang Indonesia terkena penyakit diabetes.

Data tersebut menggambarkan, prevalensi atau jumlah penderita diabetes di Indonesia telah mencapai 19.465.100 orang. Kondisi tersebut perlu diwaspadai.

Pasalnya, jumlah pengidap diabetes di Indonesia trennya terus mengalami peningkatan signifikan. Tercatat, pada 2000, jumlah pengidap diabetes sebanyak 5.654.300 orang dan 7.291.900 orang pada 2011.

Di samping tren pengidap penyakit tidak menular ini terus naik, hal yang perlu dipertimbangkan adalah kebanyakan atau sebanyak 73,7 persen atau 14.341.900 penderita tidak menyadari penyakitnya. Simak kata ahli berikut ini.

Baca juga: 10 Ciri-ciri Gula Darah Tinggi yang Perlu Diwaspadai

Apa kata ahli?

Ketua Umum Persatuan Diabetes Indonesia (Persadia) Dr. dr. Sony Wibisono M., Sp.PD, K-EMD, FINASIM menjelaskan, angka diabetes di Indonesia tergolong paling tinggi di ranah global.

“Sudah termasuk paling tinggi dan masuk 10 besar negara dengan prevalensi tertinggi di dunia,” jelas Sony, saat berbincang di acara peringatan Hari Diabetes Nasional 2023 bersama Diabetasol di Subang, Minggu (20/8/2023).

Menurut dokter spesialis penyakit dalam ini, setiap orang perlu waspada tingginya risiko diabetes di Indonesia.

Pasalnya, pola makan tidak sehat, kurang gerak, atau kurangnya aktivitas fisik, belakangan menjadi gaya hidup sebagian orang Indonesia.

Beberapa kebiasaan tidak sehat tersebut diproyeksi bisa jadi faktor penyebab diabetes di Indonesia jumlah pengidapnya terus merangkak naik.

Menurut proyeksi IDF, pada 2030 diperkirakan sebanyak 23,328.000 orang atau 11.3 persen orang Indonesia terkena penyakit diabetes.

Baca juga: 10 Ciri-ciri Gula Darah Naik Tidak Terkontrol

Bagaimana cara meminimalkan risiko penyakit diabetes?

Director of Adult and Specialized Nutrition KALBE Nutritionals, Robertus Purba, berbicara di acara peringatan Hari Diabetes Nasional 2023 yang diselenggarakan oleh Diabetasol dan Persadia di Surabaya, Sabtu (29/7). Pakar nutrisi ini menyebut pentingnya pengaturan pola makan untuk mengontrol gula darah dan meningkatkan kualitas hidup diabetesi.Dokumentasi KALBE Director of Adult and Specialized Nutrition KALBE Nutritionals, Robertus Purba, berbicara di acara peringatan Hari Diabetes Nasional 2023 yang diselenggarakan oleh Diabetasol dan Persadia di Surabaya, Sabtu (29/7). Pakar nutrisi ini menyebut pentingnya pengaturan pola makan untuk mengontrol gula darah dan meningkatkan kualitas hidup diabetesi.
Penyakit gula darah tinggi yang tidak dikendalikan secara tepat bisa menimbulkan komplikasi, seperti penyakit jantung dan pembuluh darah, gagal ginjal, penurunan fungsi hati, stroke, glukoma, sampai amputasi.

Risiko kesehatan tersebut bisa diminimalkan, asalkan penderita menerapkan mengatur pola makan, aktif bergerak dan rajin olahraga, konsumsi obat diabetes sesuai anjuran dokter, dan rutin cek gula darah.

Director of Adult and Specialized Nutrition Kalbe Nutritionals Robertus Purba menyampaikan, penderita diabetes perlu disiplin mengontrol pola makannya agar kadar gula darah tetap ideal.

“Diabetesi atau penderita diabetes dapat melakukan disiplin 3J, yakni mengontrol jumlah makanan yang dikonsumsi, memilih jenis makanan yang baik untuk gula darah, dan mengatur jadwal makan,” jelas dia.

Dokter Sony turut membagikan kiat praktisnya agar penderita diabetes terhindar dari berbagai komplikasi yang membahayakan kesehatan.

“Kontrol gula darah dengan mengonsumsi karbohidrat kompleks, makanan tinggi serat, dan bergizi seimbang. Selain itu, minum obat secara teratur, rutin beraktivitas fisik, dan istirahat yang cukup,” kata Sony.

Ketua Umum Persadia ini juga berpesan bagi orang yang berisiko terkena diabetes atau pradiabetes.

“Bagi yang berisiko diabetes, cukup dijaga pola makannya dan berolahraga secara teratur,” ujar dia.

Baca juga: Indonesia Ranking ke-5 Diabetes Dunia, Apa Penyebab Utamanya?


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com