BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Lifebuoy

Peringati Hari Cuci Tangan Sedunia 2023, Lifebuoy Edukasi Anak untuk Cuci Tangan lewat Board Game Edukatif

Kompas.com - 15/10/2023, 21:41 WIB
Yakob Arfin Tyas Sasongko,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Brand sabun mandi besutan Unilever Indonesia, Lifebuoy, menggelar kegiatan edukasi yang menyenangkan bagi anak. Edukasi bertajuk “Cuci Tangan Pakai Sabun” atau CPTS ini digelar di Cilandak Town Square (Citos), Jakarta Selatan (Jaksel), pada Sabtu (14/10/2023) hingga Minggu (15/10/2023).

Dikemas secara fun untuk si kecil, aksi edukasi tersebut digelar dalam rangka menyemarakkan Hari Cuci Tangan Sedunia yang dicanangkan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) pada 15 Oktober setiap tahun.

Sebagai informasi, kegiatan tersebut merupakan bagian dari kampanye Lifebuoy, “Siap Amankan Keluarga” alias Siaga. Edukasi ini juga merupakan komitmen Lifebuoy untuk melindungi, mengedukasi, serta memfasilitasi keluarga Indonesia agar terhindar dari berbagai risiko penyakit.

Baca juga: Cuci Tangan Pakai Sabun, Wujud Implementasi Pilar Siaga Lifebuoy Lindungi Keluarga Indonesia dari Risiko Penyakit

Lifebuoy menghadirkan perayaan “Hari Cuci Tangan Sedunia 2023” melalui playground berupa kastil interaktif guna mengajak anak bermain sambil berpetualang melawan kuman melalui beberapa tantangan seru.

Board game dirancang untuk membantu anak mengatasi rasa jenuh saat melakukan CTPS. Melalui permainan tersebut, anak diedukasi mencuci tangan pakai sabun dengan cara yang mengasyikkan sehingga dapat dan menjadi bagian dari permainan anak sehari-hari. Dok Lifebuoy Board game dirancang untuk membantu anak mengatasi rasa jenuh saat melakukan CTPS. Melalui permainan tersebut, anak diedukasi mencuci tangan pakai sabun dengan cara yang mengasyikkan sehingga dapat dan menjadi bagian dari permainan anak sehari-hari.

Head of Skin Cleansing Unilever Indonesia Lifebuoy Erfan Hidayat mengatakan, pada kesempatan tersebut pihaknya juga memperkenalkan empat board game.

Adapun board game tersebut dirancang untuk membantu anak mengatasi rasa jenuh saat melakukan CTPS. Melalui permainan tersebut, anak diedukasi mencuci tangan pakai sabun dengan cara yang mengasyikkan dan menjadi bagian dari permainan anak sehari-hari.

“Nantinya, board game ini akan didistribusikan secara gratis ke lebih dari 1.000 sekolah dasar (SD) yang terlibat dalam Program Sekolah Sehat Unilever Indonesia. Tujuannya, untuk mendorong perubahan perilaku CTPS di lima momen penting di sekolah,” ujar Erfan dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Sabtu.

Untuk diketahui, lima momen penting tersebut, yaitu sebelum makan, setelah bermain, setelah batuk atau bersin, setelah dari toilet, dan setelah bepergian.

Lebih lanjut, Erfan menjelaskan, hanya 50 persen penduduk Indonesia berusia di atas 10 tahun yang melakukan CTPS pada lima momen penting tersebut.

Di tengah berbagai ancaman penyakit, khususnya yang mengintai anak, lanjut Erfan, Lifebuoy secara konsisten melakukan edukasi kebiasaan CTPS secara berkelanjutan.

“Aksi edukasi tersebut kami jalankan sejak 2004. Salah satunya, di Hari Cuci Tangan Sedunia yang kami peringati tiap tahun,” kata Erfan.

Erfan berharap. rangkaian aktivitas dan permainan seru dari Lifebuoy dapat mendorong anak-anak menjadi agen perubahan untuk menerapkan CTPS di lima momen penting.
“Kedepannya, Lifebuoy gencar mengampanyekan SIAGA melalui berbagai program dan fasilitas yang akan membantu keluarga Indonesia terhindar dari berbagai risiko penyakit karena siaga lebih baik daripada mengobati,” tutur Erfan.

Sebagai informasi, Menteri Kesehatan (Menkes) Republik Indonesia (RI) Budi Gunadi Sadikin yang diwakili Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) drg Widyawati, mengatakan, Hari Cuci Tangan Sedunia merupakan momentum merayakan kebiasaan sederhana yang berdampak besar pada kesehatan masyarakat.

Ia menjelaskan, mencuci tangan dengan sabun tidak mengenal batas dan bersifat global untuk seluruh umat manusia. Lewat peringatan tersebut, seluruh masyarakat didorong turut mengurangi jumlah penyakit serta menghentikan penyebaran wabah.

Hal itu dinilai penting untuk memastikan masa depan yang lebih sehat untuk generasi mendatang.

“Kemenkes mengapresiasi Unilever Indonesia yang telah berkontribusi aktif dalam berbagai program berkelanjutan untuk mendukung upaya memutus rantai penularan penyakit melalui berbagai kegiatan seperti kampanye, penggerakan dan penyediaan sarana prasarana pendukung perilaku cuci tangan pakai sabun kepada masyarakat Indonesia,” kata drg Widyawati.

Edukasi anak lewat permainan

Adapun Celebrity Mom Nagita Slavina bersama Raffi Ahmad dan Rayyanza turut hadir dalam acara edukasi CPTS yang digelar Lifebuoy.

Pada kesempatan tersebut, Nagita menceritakan sejumlah tantangan yang dihadapi orangtua, khususnya para ibu dalam menjaga kesehatan keluarga.

“Aku sebagai ibu butuh banget support system dalam menjaga kesehatan keluarga. Senang sekali ada Lifebuoy selalu punya cara yang bisa menginspirasi untuk menanamkan kebiasaan CTPS pada Rafathar dan Rayyanza dengan cara seru,” ungap Nagita.

Nagita mengungkapkan, selain sebagai sarana quality time bersama suami dan anak, permainan-permainan yang dihadirkan Lifebuoy mengedepankan manfaat positif bagi buah hatinya.

“Rafathar dan Rayyanza jadi lebih excited untuk cuci tangan tanpa merasa sedang digurui,” kata Nagita.

Selain permainan yang dilakukan secara langsung, Lifebuoy juga melihat bahwa saat ini tren bermain telah mengarah ke ranah digital.

Celebrity Mom Nagita Slavina bersama Raffi Ahmad dan Rayyanza turut hadir dalam acara edukasi CPTS yang digelar Lifebuoy. Ia pun bercerita mengenai sejumlah tantangan para orangtua dalam menjaga kesehatan keluarga. Dok Lifebuoy Celebrity Mom Nagita Slavina bersama Raffi Ahmad dan Rayyanza turut hadir dalam acara edukasi CPTS yang digelar Lifebuoy. Ia pun bercerita mengenai sejumlah tantangan para orangtua dalam menjaga kesehatan keluarga.

Untuk diketahui, sebanyak 89,3 persen anak Indonesia menggunakan ponsel atau gadget. Adapun 75,34 persen dari mereka menggunakannya untuk hiburan, termasuk bermain game online.

Merespons tren tersebut, Lifebuoy turut menghadirkan tokoh non-player character (NPC) LIFEBUOY pada salah satu game online yang paling digemari anak Indonesia, yaitu Roblox.

Pada game tersebut NPC Lifebuoy siap berinteraksi dengan para pemain untuk mengingatkan mereka melakukan CTPS di lima momen penting.

Hal itu diamini psikolog anak dan keluarga Irma Gustiani Andriani. Ia berpendapat, bermain dapat menunjang perkembangan optimal anak, baik secara fisik maupun sosial emosi.

Pasalnya, melalui permainan, lanjut Irma, anak mendapatkan banyak cara dan kesempatan untuk belajar.

“Permainan juga membantu anak dalam mengembangkan daya pikir kritis, manajemen waktu, kolaborasi, serta pemahaman terkait konsekuensi dan risiko. Untuk itu, permainan edukasi tepat untuk dijadikan sebagai sarana untuk menanamkan kebiasaan baik sejak dini,” kata Irma.

Meski begitu, Irma mengingatkan para orangtua untuk senantiasa memantau setiap aktivitas anak dalam bermain, baik dari segi keamanan maupun keselamatan saat anak melakukan aktivitas permainan.

“Konten permainan (jika terkait dengan gadget) juga harus dipantau. Pun demikian dari segi waktu, harus dipantau berapa waktu yang dihabiskan untuk bermain,” terangnya.

 


komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com