Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bedanya Depresi dan Baby Blues yang Perlu Dipahami

Kompas.com - 18/10/2023, 13:30 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Ria Apriani Kusumastuti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kelahiran bayi bisa memicu emosi yang kuat, mulai dari rasa bahagia, khawatir, hingga ketakutan.

Hal ini bisa saja mengarah pada kondisi depresi pada kebanyakan wanita yang baru melahirkan dan mengalami baby blues.

Pasalnya, suasana hati mudah berubah, lebih sering menangis, cemas, dan sulit tidur ketika mengalami baby blues.

Kondisi ini dapat berlangsung selama dua hingga tiga hari pertama usai persalinan. Namun, ada kalanya kondisi ini berlangsung hingga dua minggu dan bisa jadi merupakan gejala depresi pasca melahirkan.

Untuk itu, ketahui bedanya depresi dan baby blues, serta cara mengatasinya berikut ini.

Baca juga: Masalah Kesehatan Mental Bisa Meningkatkan Risiko Baby Blues pada Ibu

Bedanya depresi dan baby blues

Baby blues berbeda dengan depresi pasca melahirkan.

Gejala depresi pasca melahirkan mirip dengan baby blues. Namun, tingkat keparahan dan intensitasnya lebih kuat.

Dilansir dari March of Dimes,gejala baby blues yang kerap muncul, seperti:

  • Merasa gelisah atau cemas
  • Menjadi tidak sabar dan pemarah
  • Menangis tanpa alasan
  • Merasa tidak menjadi diri sendiri
  • Mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi
  • Memiliki uasana hati yang mudah berubah
  • Merasa sangat sedih

Gejala tersebut akan hilang dengan sendirinya dalam hitungan minggu.

Jika dalam dua minggu tak kunjung hilang, ada potensi besar terjadi depresi pasca melahirkan.

Dilansir dari Mayo Clinic, wanita bisa merasa takut untuk sendirian, sering menangis, cemas, dan khawatir, merasa menyesal, sedih, dan panik saat mengalami depresi pasca melahirkan.

Mereka juga bisa merasa tak punya harapan dan energi sehingga sulit untuk fokus.

Jika gejala baby blues yang dialami sang ibu tidak hilang dalam dua minggu, sebaiknya segera ditangani secara medis, seperti oleh ahli kesehatan mental.

Sebab, kondisi tersebut bisa saja mengarah pada postpartum depression atau depresi pasca melahirkan yang gejalanya lebih parah serta intens dibandingkan baby blues.

Baca juga: Apa yang Terjadi Jika Baby Blues pada Ibu Tak Kunjung Sembuh?

Cara mengatasi baby blues

Dukungan pasangan sangat penting bagi wanita yang mengalami baby blues.

Anda dapat memperhatikan ciri-ciri baby blues yang muncul lalu berikan dukungan penuh pada istri agar tidak merasa sendirian.

Selain itu, ada beberapa cara mengatasi baby blues yang bisa dilakukan, seperti:

  • Mendapatkan istirahat yang cukup
  • Meluangkan waktu untuk melakukan perawatan diri atau me time
  • Bersosialisasi dengan pasangan atau orang lain
  • Menghindari konsumsi minuman beralkohol atau menyalahgunakan obat yang diberikan
  • Menambah asupan makanan sehat
  • Berolahraga secara rutin 
  • Melakukan kegiatan relaksasi untuk mengurangi stres

Memahami bedanya depresi dan baby blues sangatlah penting agar Anda dapat melakukan tindakan pencegahan yang diperlukan.

Namun, Anda dimbau untuk segera berkonsultasi dengan dokter jika muncul pikiran untuk menyakiti diri sendiri atau sang bayi, mengalami gejala yang tidak membaik dalam dua minggu, atau kesulitan untuk merawat bayi dan melakukan pekerjaan sehari-hari.

Baca juga: 5 Penyebab Baby Blues pada Ibu yang Perlu Diketahui

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau