Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Penyebab Gangguan Depresi Mayor, Ada Faktor Genetik dan Stres

Kompas.com - 12/06/2023, 19:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com - Depresi klinis atau gangguan depresi mayor akan menyebabkan penderitanya merasa sedih secara terus-menerus dan kehilangan minat terhadap aktivitas yang dulunya disukai.

Penyebab gangguan depresi mayor tidak diketahui secara pasti, namun terdapat beberapa faktor yang memengaruhinya, seperti faktor genetik dan stres.

Untuk lebih memahaminya, ketahui penyebab gangguan depresi mayor berikut ini.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Gangguan Depresi Mayor, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Penyebab gangguan depresi mayor

Penyebab depresi mayor tidak diketahui secara pasti. Namun, terdapat beberapa faktor yang bisa memicu gangguan kesehatan mental ini.

Disarikan dari Mayo Clinic dan Cleveland Clinic, ada beberapa faktor penyebab gangguan depresi mayor, seperti:

  • Mengalami perubahan fisik di dalam otak, namun penyebabnya tidak diketahui secara pasti
  • Memiliki ketidakseimbangan kimiawi otak yang secara alami bisa menyebabkan depresi
  • Mengalami perubahan keseimbangan hormon, seperti saat hamil atau memasuki masa menopause
  • Memiliki anggota keluarga, termasuk orang tua, yang juga mengidap depresi klinis
  • Memiliki adverse childhood experience (ACE) atau pengalaman masa kecil yang tidak menyenangkan, seperti pelecehan dan trauma, sehingga memicu timbulnya depresi klinis saat dewasa
  • Menghadapi situasi yang memicu stres berat, seperti kematian orang yang dicintai dan perceraian

Meskipun begitu, para ahli percaya bahwa bagian otak yang disebut hippocampus memiliki peran penting untuk memicu terjadinya gangguan depresi mayor.

Penderita umumnya memiliki ukuran hippocampus yang lebih kecil sehingga fungsinya terganggu.

Selain itu, kurangnya jumlah gray matter yang merupakan komponen utama di dalam sistem saraf pusat juga akan memengaruhi bagaimana penderita berbicara, mengambil keputusan, dan mengatur emosi yang dirasakan.

Penderita gangguan depresi mayor akan memiliki gejala yang lebih serius jika dibandingkan dengan gejala depresi lainnya karena tidak hanya memengaruhi mental, tetapi juga fisiknya.

Penderita umumnya akan mengalami gejala gangguan depresi mayor, seperti merasa sedih secara terus-menerus dan berbicara atau bergerak lebih lambat dari biasanya, setiap hari selama setidaknya dua minggu.

Baca juga: 4 Cara Mengatasi Depresi Melankolis, Ada Obat dan Pola Hidup Sehat

Kapan harus ke dokter?

Gangguan depresi mayor memiliki gejala yang lebih serius jika dibandingkan dengan jenis depresi lainnya.

Kondisi yang dialami akan menjadi lebih serius jika penderita tidak segera mendapatkan pengobatan dan perawatan secara medis.

Untuk itu, Anda disarankan untuk segera mencari bantuan medis ketika mengalami gejala gangguan depresi mayor yang muncul setiap hari selama setidaknya dua minggu.

Menurut WebMD, gejala gangguan depresi mayor yang akan muncul, seperti:

  • Merasa lelah atau tidak berenergi selama hampir setiap hari
  • Merasa berasalah atau tidak berharga hampir setiap hari
  • Mengalami penurunan konsentrasi dan tidak bisa mengambil keputusan
  • Tidur terlalu lama atau terlalu singkat hampir setiap hari
  • Kehilangan minat atau kepuasan terhadap hampir semua aktivitas yang dilakukan
  • Merasa gelisah atau lebih lambat daripada biasanya
  • Memikirkan kematian atau memiliki keinginan untuk mengakhiri hidup
  • Mengalami kenaikan atau penurunan berat badan yang signifikan

Memahami penyebab gangguan depresi mayor saja tidak cukup karena Anda perlu memahami gejala apa saja yang muncul.

Meskipun begitu, Anda diimbau untuk tidak melakukan diagnosis pribadi dan segera mencari bantuan medis agar bisa segera mendapatkan perawatan dan pengobatan yang diperlukan.

Baca juga: 22 Gejala Gangguan Depresi Mayor, Tak Hanya Sedih

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau