KOMPAS.com - Minyak ikan telah menjadi perbincangan hangat dalam dunia kesehatan, menjadi salah satu suplemen populer di pasaran saat ini.
Tidak hanya dikenal karena kaya akan asam lemak Omega-3 yang esensial bagi kesehatan jantung, tetapi juga diakui karena berbagai manfaatnya yang luas, mulai dari mendukung fungsi otak hingga menjaga kulit tetap sehat.
Sebagai sumber nutrisi yang berlimpah, minyak ikan telah menarik minat banyak orang yang ingin meningkatkan kualitas hidup mereka dan mengurangi risiko berbagai penyakit kronis.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi secara mendalam manfaat-minfaat yang ditawarkan oleh minyak ikan, serta potensi efek samping yang perlu diperhatikan.
Melansir laman Health, penelitian telah menemukan bahwa Omega-3 dalam minyak ikan memiliki beberapa manfaat, yaitu sebagai berikut:
Gangguan spektrum autisme (ASD) mempengaruhi berbagai aspek kehidupan seseorang, termasuk komunikasi dan interaksi sosial. Meskipun minyak ikan tidak secara langsung mempengaruhi gejala ASD, beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi minyak ikan dapat meningkatkan perhatian dan memori kerja pada orang dewasa dengan ASD.
Selain itu, studi pada anak-anak dengan ASD menunjukkan peningkatan perilaku dan komunikasi sosial setelah mengonsumsi kapsul Omega-3 secara teratur.
Baca juga: Manfaat Minyak Ikan untuk Hewan Peliharaan
Minyak ikan telah terbukti membantu meredakan gejala arthritis, baik osteoarthritis (OA) maupun rheumatoid arthritis (RA). OA, yang ditandai dengan kerusakan tulang rawan di sendi, dan RA, penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan sendi, dapat dikelola dengan konsumsi minyak ikan.
Studi menunjukkan bahwa minyak ikan dapat mengurangi rasa sakit kronis dan meningkatkan kesejahteraan pada orang dengan OA, sementara beberapa bukti juga menunjukkan efektivitasnya dalam mengurangi peradangan pada orang dengan RA.
Konsumsi minyak ikan dapat membantu menurunkan tekanan darah, yang merupakan faktor risiko utama untuk penyakit jantung dan stroke.
Sebuah ulasan menyatakan bahwa asupan optimal asam lemak Omega-3, seperti DHA dan EPA yang terkandung dalam minyak ikan, dapat membantu mengurangi tekanan darah secara signifikan.
Tingkat yang cukup dari asam lemak Omega-3 dalam minyak ikan terkait dengan penurunan risiko degenerasi makula terkait usia (AMD), penyebab utama kehilangan penglihatan pada orang dewasa di atas 60 tahun.
AMD dapat menyebabkan hilangnya penglihatan sentral, yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk melihat detail lurus ke depan.
Baca juga: Suplemen Minyak Ikan Tak Berpengaruh pada Kesehatan, Benarkah?
Asam lemak Omega-3 dalam minyak ikan memiliki sifat antiinflamasi yang dapat membantu mengurangi peradangan jangka panjang dalam tubuh. Mengurangi peradangan berkontribusi pada mengurangi risiko penyakit kronis seperti diabetes dan penyakit jantung.
Kekurangan Omega-3 dalam darah dapat meningkatkan risiko kecemasan dan depresi. Minyak ikan dapat menjadi suplemen yang bermanfaat dalam mengurangi gejala-gejala ini dan mendukung terapi tradisional untuk kondisi-kondisi kesehatan mental.