Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RS Jantung Modern Heartology Diresmikan, Bukti Kualitas Dokter Lokal

Kompas.com - 01/08/2024, 17:03 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

 

KOMPAS.com - Rumah sakit swasta khusus penyakit jantung dan pembuluh darah Heartology Cardiovascular Hospital resmi dibuka pada Selasa (30/7/2024) di Jakarta.

Selain peralatan yang canggih dan modern, rumah sakit ini juga memiliki tim dokter spesialis dan subspesialis jantung yang lengkap dan berpengalaman menangani masalah jantung mulai dari bayi sampai orang tua.

"Sejak berdiri di tahun 2020, sudah lebih dari 1.500 kasus jantung yang kami tangani, termasuk 1.000 intervensi dan 400 kasus penyakit aritmia jantung," papar Direktur RS Heartology Dr.Faris Basalamah Sp.JP(K).

Indonesia menghadapi tantangan cukup serius dalam menangani penyakit jantung. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar 2018, sekitar 2.784.064 orang di Indonesia menderita penyakit jantung.

Mengobati penyakit jantung juga menjadi alasan banyak pasien yang memilih pengobatan di negara tetangga, terutama Malaysia dan Singapura.

Baca juga: Apa Penyebab Penyakit Jantung di Usia Muda? Berikut Penjelasannya...

Presiden Joko Widodo pernah mengungkapkan, ada lebih dari satu juta warga Indonesia yang berobat keluar negeri. Kondisi itu membuat Indonesia setidaknya kehilangan sekitar Rp 180 triliun.

Jajaran manajemen dan tim dokter dalam peresmian Heartology Cardiovascular Hospital di Jakarta (30/7/2024). Jajaran manajemen dan tim dokter dalam peresmian Heartology Cardiovascular Hospital di Jakarta (30/7/2024).

Data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 menunjukkan alasan yang paling banyak diungkapkan mengapa memilih layanan kesehatan luar negeri, yaitu karena fasilitas kesehatan di luar negeri lebih lengkap.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menyatakan, untuk mencegah devisa lari ke luar negeri, sekarang ini pemerintah fokus mengembangkan turisme medis.

"Dulu juga ibu saya berobat ke luar negeri, sekarang keluarga kami mempercayakan kesehatan jantung di Heartology. Kita bisa sehat dan bugar di Indonesia," ujarnya dalam acara yang sama.

Baca juga: 1 Juta Warga Berobat ke Luar Negeri, Jokowi: Kita Kehilangan Rp 180 T

Chief Executive Officer RS Heartology, Amelia Hendra mengatakan, kehadiran rumah sakit ini merupakan wujud medical excellence di Indonesia.

"Hampir 40 persen pasien Heartology berasal dari luar Jakarta, ada yang dari Kalimantan, hingga Papua," katanya.

Ia menyebut, secara tak langsung hal itu juga membuktikan kepercayaan dan keyakinan atas layanan medis Heartology.

Selain pengobatan masalah jantung dan pembuluh darah, Heartology juga menyediakan layanan pemeriksaan kesehatan.

Menurut dr.Faris, Heartology menjadi satu-satunya rumah sakit di Indonesia yang mengembangkan tindakan renal denervation untuk mengatasi hipertensi yang membandel dan tidak bisa diobati.

"Jika dibandingkan dengan Malaysia dan Singapura, tidak ada masalah jantung yang tidak bisa ditangani di sini. Dari segi peralatan juga tidak ada gap. Kami juga meningkatkan kualitas dari sisi hospitality-nya," katanya.

Pada kesempatan ini, Heartology juga mempionirkan kampanye #SatuDetakUntukIndonesia yang bertujuan edukatif, baik kepada publik maupun praktisi kesehatan, untuk lebih peduli terhadap kesehatan jantung dengan menerapkan gaya hidup sehat.

"Lewat kampanye ini kami mengajak para perempuan untuk menjadi duta kesehatan bagi keluarga dan orang di sekitarnya, dengan mulai menjalankan gaya hidup sehat dan tidak takut melakukan medical check up," kata Amelia.

Baca juga: Apa Saja Jenis Penyakit Jantung? Berikut Ulasannya...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau