KOMPAS.com - Penyakit jantung aritmia dapat menimbulkan beragam gejala dan efek yang berbeda-beda, tergantung jenis dan tingkat keparahannya.
Perlu diketahui, aritmia adalah gangguan pemantik listrik di jantung yang membuat irama atau detak jantung tidak normal.
Akibat masalah pada impuls jantung ini, detak jantung bisa terlalu cepat, lambat, atau tidak teratur.
Baca juga: Aritmia (Gangguan Irama Jantung): Jenis, Gejala, Penyebab
Di beberapa kondisi, aritmia terkadang mirip jantung berdebar kencang saja. Tapi, ada kalanya gangguan pada organ vital ini mengancam jiwa.
Sebelum mengenali beberapa gejala aritmia, kenali dulu beberapa jenis gangguan irama jantung ini.
Detak jantung normal saat seseorang sedang beristirahat atau tidak banyak beraktivitas biasanya berkisar antara 60 sampai 100 kali per menit.
Pada kondisi aritmia, detak jantung bisa lebih cepat sampai di atas 100 kali per menit, melambat sampai di bawah 60 kali per menit, atau tidak beraturan.
Dilansir dari NHS, beberapa jenis aritmia yang umum menyerang di antaranya:
Sebagai informasi, penyebab aritmia di antaranya infeksi virus, konsumsi alkohol berlebihan, merokok, terlalu banyak minum minuman berkafein, sampai efek samping penyalahgunaan narkoba.
Penyakit jantung aritmia bisa menyerang segala usia. Tapi, fibrilasi atrium lebih sering menyerang orang tua, peminum alkohol berlebihan, dan orang yang kelebihan berat badan.
Risiko seseorang terkena aritmia juga meningkat apabila jaringan jantung rusak, misalkan karena serangan jantung atau gagal jantung.
Seperti disinggung di atas, aritmia bisa menyebabkan beragam tanda penyakit, tergantung jenis dan tingkat keparahan gangguan irama jantung.
Dilansir dari American Heart Association, gejala aritmia yang perlu diwaspadai antara lain:
Terkadang gejala aritmia sulit dibedakan dari serangan jantung. Untuk itu, jika Anda merasakan nyeri dada atau rasa tidak nyaman pada jantung, segera cari pertolongan medis ke rumah sakit.
Baca juga: 15 Penyebab Penyakit Jantung Aritmia
Di beberapa kasus, gejala aritmia tidak dirasakan pengidapnya. Namun, dokter dapat mendeteksi penyakit ini dengan pemeriksaan kesehatan.
Penderita yang ditengarai memiliki gejala aritmia akan dianjurkan menjalani:
Jika dari hasil pemeriksaan kesehatan menunjukkan ada penyakit jantung artimia, dokter biasanya bakal meresepkan obat, menyarankan penderita menjalani prosedur kateter, memasang perangkat implan jantung, atau operasi untuk mengatasi aritmia.
Di luar itu, penderita juga dianjurkan menjalani gaya hidup sehat untuk mencegah gejala aritmia kambuh dan melindungi jantung agar tidak rusak.
Baca juga: Apakah Aritmia Jantung Bisa Sembuh?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.