Acara Gaul Bikin Lansia Tetap Fit

KOMPAS.com — Berkumpul dengan teman sehobi, arisan, atau sekadar ngopi bareng sepulang kerja buat kita mungkin adalah hal yang biasa. Tetapi untuk para orang lanjut usia, kegiatan sosial ini punya peran penting untuk kesehatan mental dan fisik mereka.

Faktanya, studi terbaru mengungkapkan bahwa makin sedikit kegiatan sosial yang dilakukan seorang lansia, makin cepat pula fungsi motorik mereka menurun. "Penelitian kami menunjukkan hubungan antara aktivitas sosial dengan fungsi motorik," kata Dr Aron Buchman, neurologis dari Rush University Medical Center, Chicago, AS.

Beberapa penelitian telah menyatakan bahwa rutin bersosialisasi, aktivitas yang berkaitan dengan mental, dan olahraga akan membantu tubuh melawan berbagai kemunduran karena faktor usia, seperti kemunduran kognitif.

Pada tahun 1995, ahli saraf Carl Cotman, yang mempelajari tentang penuaan dan demensia memublikasikan risetnya yang menunjukkan bahwa aktivitas fisik seperti olahraga membuat tubuh memproduksi protein yang membantu sel saraf dari kerusakan dan memacu koneksi antarsel saraf di otak.

Para ahli juga menemukan kegiatan sosial punya dampak proteksi yang sama. Penelitian terbaru yang dilakukan dengan melibatkan 2.500 responden berusia 70-79 tahun menunjukkan bahwa mereka yang ingatannya tetap tajam dan juga rutin olahraga minimal seminggu sekali, punya daya ingat yang tinggi dan aktif secara sosial.

Lansia yang jarang bergaul diketahui lebih banyak merasakan gejala-gejala penurunan fisik. Namun, kebanyakan orangtua memang cenderung lebih suka menyendiri dibanding dengan anak muda sehingga agak sulit untuk memotivasi mereka agar lebih aktif. Kunjungan dari anak cucu dan secara rutin mengajak opa-oma bercerita tentang nostalgia masa lalu juga disarankan untuk membantu lansia tetap fit dan tidak pikun.