Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Gangguan Makan Pengaruhi 24 Persen Penderita Diabetes

Kompas.com - 13/05/2024, 05:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.co. - Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa hampir seperempat pasien diabetes yang bergantung pada insulin berusia 16 tahun ke atas mengalami gangguan makan.

Diabetes tipe 1 adalah jenis diabetes yang biasa dikenal dengan istilah insulin-dependent, karena kelainan autoimun menyerang sel-sel tubuh yang memproduksi insulin di pankreas.

Pasien dengan diabetes tipe 2 mungkin juga memerlukan insulin karena mengalami resistensi insulin, suatu kondisi di mana tubuh tidak merespons insulin yang diproduksi oleh pankreas sebagaimana mestinya.

Baca juga: Tanda Mental dan Fisik Orang dengan Gangguan Makan

Para peneliti dalam studi terbaru menemukan bahwa 24 persen pasien diabetes yang bergantung pada insulin, baik tipe 1 maupun tipe 2, mungkin mengalami gangguan makan yang khas, termasuk makan berlebihan dan pembatasan makanan.

Hasil penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Eating Behaviors juga menunjukkan bahwa 21 persen orang dewasa yang bergantung pada insulin menderita bentuk kelainan makan unik, yang disebut insulin omission.

Insulin omission terjadi di mana pasien dengan sengaja membatasi atau melewatkan dosis insulin karena takut akan penambahan berat badan.

Baca juga: 3 Cara Mengatasi Anoreksia Nervosa, Gangguan Makan Serius yang Perlu Diwaspadai

“Kesimpulan bahwa 21 persen orang dewasa dengan diabetes yang bergantung pada insulin tidak menggunakan insulin sangat memprihatinkan, karena penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa insulin omission lebih sering menyebabkan komplikasi, seperti retinopati dan nefropati dibandingkan perilaku pengendalian berat badan lainnya,” kata para peneliti dalam jurnal tersebut.

“Melewatkan atau membatasi dosis insulin secara disengaja akan menyebabkan penurunan berat badan, tetapi hal ini juga akan menjaga glukosa darah tetap tinggi, sehingga membuat pengelolaan diabetes menjadi tidak seimbang,” ujar penulis studi, Pia Niemelä dari University of Eastern Finland, dalam siaran persnya.

Tim penelitian ini melakukan meta-analisis terhadap 45 penelitian sebelumnya dengan data dari 11.592 orang yang menderita diabetes insulin-dependent. Analisis menunjukkan 2.521 di antaranya mengalami gejala gangguan makan.

Baca juga: 3 Penyebab Anoreksia Nervosa, Gangguan Makan Serius yang Perlu Diwaspadai

Berdasarkan temuan tersebut, prevalensi gangguan makan lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria, hal ini konsisten dengan penelitian sebelumnya.

Mengenai usia, gejala gangguan makan terlihat pada semua kelompok umur, sehingga usia bukanlah faktor yang signifikan.

“Gejala gangguan makan sering dianggap menyerang remaja dan dewasa muda. Namun, meta-analisis kami menunjukkan bahwa orang dewasa juga menderita gejala gangguan makan, oleh karena itu penting untuk belajar mengidentifikasi pasien dengan gangguan makan,” ucap Niemelä.

Para peneliti mengingatkan bahwa terjadinya gangguan makan dan diabetes tipe 1 secara bersamaan berisiko karena meningkatkan kemungkinan komplikasi diabetes, rawat inap, dan bahkan risiko kematian, jika dibandingkan dengan pasien diabetes tipe 1 tetapi tidak mengalami gangguan makan.

Baca juga: 10 Gejala Anoreksia Nervosa, Gangguan Makan Serius yang Perlu Diwaspadai

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau