KOMPAS.com - Indonesia jauh lebih kaya daripada China dalam keanekaragaman hayati termasuk tanaman berkhasiat antikanker. Tapi mengapa angka kejadian kanker di Indonesia lebih tinggi dari China?
Perngakuan dan pertanyaan Prof. Dr. Li Peiwen, ahli kanker dan obat tradisional senior China ini dijawabnya sendiri dengan tegas, yakni karena masyarakat Indonesia gemar mengonsumsi makanan yang digoreng. Apa hubungan gorengan dan kanker?
Berdasar penelitian pada tikus percobaan yang dilakukan Eden Tareke dkk dari Universitas Stockholm, Swedia, menemukan adanya akrilamida, bahan karsinogen (pemicu kanker) yang timbul bukan hanya dari makanan kaya karbohidrat yang dipanaskan seperti kentang, ubi, singkong, nasi, tapi juga pada makanan yang dipanggang.
Akrilamida ini merusak sel - sel tubuh dan memicu timbulnya tumor, merusak DNA, saraf, mengganggu tingkat kesuburan dan mengakibatkan keguguran.
Seporsi kentang goreng yang dimasak pada suhu 220c dikatakan mengandung akrilamida sekitar 2.500 mikrogram, jumlah yang cukup banyak untuk menimbulkan mutasi gen.
oleh dr. Intan Airlina Febiliawanti
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.