TANYA :
Dok, saya ingin mencari jalan keluar atas belenggu yang teramat sangat menyiksa. Saya pacaran dan berniat serius sama seorang wanita selama 3 tahun lebih. Kesetiaan, kejujuran dan ketulusan selalu kami junjung tinggi meski kami long distance relationship (LDR), karena kami memang berniat serius untuk sampai pelaminan.
Sampai datang pada suatu masalah dan kita "break" pacaran. Namun karena saking bencinya sama saya, dia putuskan untuk menerima cinta dari laki-laki lain. Dan petaka itu pun terjadi. Dia diperkosa oleh pacarnya. Tetapi anehnya, dia tidak mau menikah dengan pacarnya itu, karena memang dia cintanya sama saya.
Ini bagamana dok ? Satu sisi saya sangat teramat mencintai dia, dan dia pun begitu mencintai saya.. tapi di sisi yang lain,.. saya frustasi dan menjadi depresi berat kalau ingat dia sudah tidak suci lagi. Bagaimana dok, saya lanjut sama dia atau mundur? Sejak tahu peristiwa itu, saya semakin memikirkan dia, dan enggak bisa kalau tanpa dia. Tapi saya juga tiba-tiba jadi emosi dan begitu murka sama dia. Bagaimana penyelesaiannya? Mohon pencerahannya.. Trims
(Rama, 20, Semarang)
JAWAB :
Rama yang baik,
Mencintai bagi kebanyakan orang memang identik dengan memiliki dan sifatnya adalah egoistik. Jarang orang yang benar-benar mau mencintai orang apa adanya dan menerima segala yang buruk atau baik dari pasangan kita dengan hati yang terbuka. Apa yang dialami oleh Rama juga banyak dialami oleh orang lain.
Kalau memang Rama sangat mencintai dia, mengapa masih berpikir tentang dia sudah tidak suci lagi? Kalau memang Rama tidak termasuk orang yang bisa menerima kalau pasangannya sudah tidak perawan lagi maka ada baiknya Rama memang tidak perlu bersama dia lagi.
Bersama dengan orang yang tidak sesuai dengan harapan kita hanya akan menimbulkan masalah jika kita tidak bisa menerimanya dengan baik. Rama sudah menyatakan sendiri kalau Rama menjadi begitu murka jika mengingat apa yang terjadi pada diri pasangan Rama itu. Singkatnya, jika memang saling mencintai apa adanya dan bukan hanya mencintai "fisik"nya saja, maka Rama akan bisa menerima apa yang telah terjadi.
Tapi kalau masih menjadi begitu marah, walaupun mengatakan saling mencintai, sebenarnya hal itu bukanlah cinta yang sejati.
Salam Sehat Jiwa
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.