Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/08/2013, 17:07 WIB


TANYA :

Dear konselor AIMI, saya ibu menyusui bayi 2,5 bulan yang bekerja. Yang ingin saya tanyakan, kenapa saya belum pernah berhasil memerah payudara yang sebelah kanan? Kalau di perah hasilnya sangat sedikit, padahal sering saya susukan langsung ke bayi dan keluar banyak. Bagaimana caranya agar kalau diperah hasilnya banyak seperti payudara yang sebelah kiri. Sebagai informasi, saya memerah memakai tangan. Terima kasih.

(Zumrotun Nafiah, 26, Pekalongan)

 

JAWAB :

Hai Mom Zumrotun,

Salut dengan semangat mom untuk tetap memberikan ASI sambil bekerja.

Mom merasa khawatir dengan produksi ASI dari payudara sebelah kanan? Produksi ASI tidak dapat diukur dengan hasil perahan. Pasalnya, pada saat kita memerah akan sangat dipengaruhi dengan kenyamanan, posisi tangan saat memerah, frekuensi memerah dan anatomi payudara.

Anatomi payudara seorang wanita berbeda antara kanan dan yang kiri. Saat kita memerah dengan tangan beberapa wanita lebih nyaman dengan tangan kanan. Sehingga saat beralih dengan tangan yang kiri atau pindah payudara akan berbeda kenyamanannya.

Memulai memerah pada satu payudara tertentu juga bisa mempengaruhi. Kalau kita terbiasa memulai denga payudara kiri, saat pindah ke payudara kanan refleks pengaliran ASI sudah berkurang sehingga hasilnya lebih sedikit.

Oleh karena itu, sangat disarankan untuk bergantian saat mulai memerah ASI. Frekuensi memerah juga bisa mempengaruhi. Semakin sering diperah payudara akan mengeluarkan lebih banyak ASI.

Berapapun hasil perahan mom, selama mom selalu menyusui semau bayi dan memerah setiap 2-3 jam saat tidak bersama bayi. Insya Allah produksi ASI akan selalu terjaga. Tetap semangat yaaa  :)


Salam ASI


Rachmadhani
Konselor Menyusui
Ketua AIMI Jawa Tengah


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com