KOMPAS.com - Kanker pankreas adalah salah satu jenis kanker yang mematikan. Pasalnya, pasien kanker ini umumnya hanya memiliki laju ketahanan hidup yang rendah, 75 persen pasien meninggal kurang dari setahun setelah didiagnosis, dan 94 persen meninggal dalam lima tahun.
Namun sebenarnya, jika terdeteksi lebih awal, laju ketahanan hidup terhadap kanker ini pun semakin meningkat. Karena itu, deteksi dini adalah hal sangat penting bagi kanker pankreas. Baru-baru ini, para ilmuwan Denmark menemukan kanker pankreas dapat diidentifikasi pada tingkat awal dengan melakukan tes pada materi genetik dalam darah.
Dalam studi tersebut, para peneliti mengidentifikasi partikel kecil dari materi genetik yang disebut RNA mikro dalam darah pasien yang didiagnosis dengan kanker pankreas, dan membandingkannya dengan orang sehat. Mereka menemukan, kombinasi tertentu dari RNA mikro yang dapat membedakan antara orang sehat dan pasien kanker pankreas.
Studi melakukan analisa darah terhadap 409 pasien kanker pankreas dan 312 orang dewasa sehat, dan 25 orang dengan pankreatitis kronis atau inflamasi pada pankreas karena konsumsi alkohol berlebihan. Kelompok ketiga dilibatkan untuk mengetahui jika tes darah bisa membedakan antara kanker pankreas dengan penyakit lain pada organ yang sama.
Para peneliti mengidentifikasi dua kombinasi RNA mikro berpotensi mendiagnosis kanker pankreas. Dua kombinasi ini 85 persen tepat untuk mengidentifikasi pasien kanker pankreas. Namun tes baru dapat 29 persen tepat mengidentifikasi pasien pankreatitis kronik dan 50 persen orang sehat yang tidak memiliki kanker pankreas.
Kendati demikian, peneliti mengharuskan adanya studi lanjutan yang menentukan tes darah benar-benar dapat digunakan sebagai metode deteksi dini kanker pankreas. Pasalnya, pasien dalam studi ini adalah mereka yang memang sudah memiliki kanker pankreas. Sehingga tes darah pada gejala awal kanker pankreas masih belum dapat dibuktikan.
"Orang dengan gejala dan hasil tes positif dapat melanjutkan ke pemeriksaan CT scan untuk mematikan diagnosisnya," ujar peneliti.
Menurut peneliti studi yang dipublikasi dalam American Medical Association tersebut, tes darah mungkin dapat membantu mendiagnosis kanker pankreas, beberapa di antara dalam tingkat awal. Ini artinya, tes darah berpotensi meningkatkan kesembuhan pasien kanker pankreas.
Peneliti mengatakan, selama ini sulit untuk melakukan deteksi dini pada kanker pankreas. Adapun metode deteksi dini dengan menggunakan biopsi pada jaringan pasien yang diduga menderita kanker juga masih sulit. Maka tes darah yang non-invasif mungkin akan sangat berpotensi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.