Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Makan Sayur Mengapa Masih Sering Sembelit?

Kompas.com - 16/05/2014, 15:27 WIB


TANYA:

Dokter, saya perempuan usia 20 tahun dengan 163cm/55kg dan belum menikah. Saya seorang vegetarian sejak 6 bulan yang lalu dan hampir setiap hari mengkonsumsi buah dan sayur tentunya dan sudah tidak lagi mengkonsumsi nasi putih, melainkan menggantinya dengan oat. Saya meminum air putih lebih dari 2,5liter per hari.
 
Saya rutin berolahraga (gym) seminggu 5 kali, tidak merokok dan jarang mengkonsumsi minuman beralkohol. Tidur juga cukup. Saya suka mengkonsumsi makanan pedas dan sering minum yoghurt atau susu fermentasi. Namun, saya mengalami masalah metabolisme.
 
Hampir setiap hari saya mengalami sembelit (jarang sekali buang air besar hingga perut membuncit sampai lebih dari seminggu) dan hanya sembuh kalau sudah meminum obat pencahar yang keras (seperti dulcolax). Sedangkan yang saya tahu meminum obat pencahar terlalu sering tidak baik.

Jadi dokter, bagaimana solusi utk saya agar BAB lancar setiap hari? Kedua, bagaimana caranya agar saya mendapatkan berat badan yang ideal (50kg) dengan diet yang baik sedangkan saya sulit buang air besar dan saya pernah mencoba diet dengan makan sedikit namun dengan frekuensi sering malah justru menambah berat badan saya secara drastis? Terimakasih dokter.
Dea, Jakarta

JAWAB:

Dear ananda Dea
Terima kasih atas pertanyaannya. Jika saya melihat pola makan ananda yang vegetarian, seharusnya sudah cukup kaya akan serat. Juga gaya hidup yang ananda lakukan seharusnya sudah sangat baik. Namun ananda masih mengalami sembelit dalam bentuk bab jarang, bisa sampai 1 minggu sekali.

Sembelit atau konstipasi adalah suatu keadaan dimana bab dialami < 3x dalam seminggu. Sembelit ini bisa menjadi kronis atau menahun jika ananda mengalami 2 atau lebih dari gejala di bawah ini dalam 3 bulan terakhir:

• Bab kurang dari 3x/minggu
• Bab keras dan cenderung dipaksakan
• Merasa seakan-akan ada sesuatu yang menghalangi di daerah ujung dubur sehingga menghalangi atau menyebabkan kesulitan mengeluarkan feces
• Merasa bab selalu tidak sampai tuntas, seperti masih ada sisa feces di dalam usus besar
• Kadang membutuhkan tekanan pada perut untuk mengeluarkan semua sisa feces saat bab

Ada beberapa penyebab terjadinya sembelit :

• Hambatan dalam usus besar atau rectum yang memperlambat gerakan feces yang akan dikeluarkan. Kondisi ini sering terjadi pada obstruksi usus besar, luka pada anus, kanker usus besar, penyempitan daerah usus besar, dan lain-lain.

• Kelainan saraf sekitar usus besar dan rectum, sering ditemui pada penderita Parkinson, stroke, multiple sklerosis, kelainan saraf otonom, dll.

• Gangguan otot yang diperlukan dalam proses pengeluaran feces, seperti ketidakmampuan otot panggul untuk berelaksasi dalam gerakan usus, kontraksi dan relaksasi otot panggul tidak sejalan/dissinergi dan kelemahan otot panggul.

• Kondisi yang mempengaruhi kerja hormon dalam tubuh seperti : diabetes (kencing manis), hiperparatiroidi, hipotiroidi dan kehamilan.

Faktor risiko yang meningkatkan terjadinya sembelit :
• Usia (makin tua, makin tinggi risiko terjadinya sembelit), jenis kelamin wanita, dehidrasi (kurang mengkonsumsi cairan), diet kurang serat, jarang beraktivitas fisik, menggunakan obat-obatan tertentu (obat penenang, narkotika, obat untuk menurunkan tekanan darah), dll

Komplikasi dari sembelit antara lain :
• Hemoroid atau wasir
• Luka pada kulit sekitar anus karena feces yang terlalu keras
• Feses membatu dalam usus akibat akumulasi dari feces yang tidak bisa bergerak ke daerah anus
• Ada bagian rectum yang ikut keluar ke anus karena tekanan yang terlalu besar saat mengedan akibat ingin mengeluarkan feces yang keras

Beberapa hal yang dapat dilakukan jika terjadi sembelit :
• Mulailah dahulu dengan diet tinggi serat dan perubahan gaya hidup. Serat yang dianjurkan sebanyak 14 gram/1000 kkal. Untuk ananda dianjurkan sekitar 18-20 gram serat/hari.

Contoh kandungan serat dalam sayur/buah:

Halaman Berikutnya
Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau