Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/05/2014, 14:04 WIB

KOMPAS.com - Metabolisme yang cepat akan menjaga tubuh tidak mudah gemuk, sementara metabolisme lambat bukan hanya menyebabkan kita kelebihan berat badan tapi juga memengaruhi mood. Jaga proses metabolisme tetap normal dengan pola makan yang tepat.

Metabolisme adalah istilah yang dipakai untuk menggambarkan berbagai proses dalam tubuh agar setiap fungsi berjalan normal dan menjaga kelangsungan hidup. Berbagai tugas kompleks tersebut antara lain mengubah makanan menjadi energi, membuat sel-sel baru dan jaringan, bernapas, mengedarkan darah, mengatur suhu tubuh, menghilangkan zat sisa, dan masih banyak lagi.

Karena seluruh tugas tersebut memerlukan energi, maka tubuh harus menggunakan kalori untuk menjalankan proses ini. Jumlah kalori yang dibakar ketika tubuh dalam kondisi istirahat disebut dengan laju metabolik istirahat (RMR), terkadang disebut juga dengan "basal metabolik rate" (BMR).

RMR adalah jumlah kalori minimal yang dipakai tubuh agar bisa berfungsi secara baik saat istirahat, jadi ini tidak termasuk kalori yang dibutuhkan untuk aktivitas harian atau pun olahraga.

Level RMR setiap orang bervariasi tergantung pada kondisi genetik, ukuran tubuh dan komposisi, gender dan usia. Seseorang yang memiliki lebih banyak otot akan membakar lebih banyak kalori ketika istirahat.

Pria biasanya memiliki lemak tubuh lebih sedikit dan lebih banyak otot, karena itu mereka membakar kalori lebih banyak. Seiring dengan usia, jaringan otot akan berkurang sementara jaringan lemak bertambah. Akibatnya laju metabolisme ikut melambat. Faktor-faktor lain seperti penyakit, obat-obatan, kurang gizi dan ketidakseimbangan hormonal juga berpengaruh pada metabolisme.

Energi yang diperlukan agar tubuh bisa menjalankan fungsi dasarnya cenderung konsisten dan tidak gampang diubah. Tetapi, pola makan dan komposisi tubuh bisa memengaruhi fungsi tubuh.

Oleh karena itu sangat penting untuk memenuhi kalori harian yang dibutuhkan sesuai RMR. Mengonsumsi terlalu sedikit kalori, seperti diet ekstrem bisa memperlambat metabolisme. Tanpa cukup energi, tubuh akan menyimpan kalori sehingga kita mengalami efek samping seperti rasa lelah, sulit berkonsentrasi, mood tidak stabil, kekebalan tubuh berkurang, dan berkurangnya jaringan otot.

Bukan hanya itu, pola makan tidak sehat dan terlalu banyak kalori juga mengganggu metabolisme. Akibatnya adalah kolesterol tinggi, lingkar pinggang lebar, hipertensi, dan kadar gula darah tinggi. Kondisi ini disebut juga dengan sindrom metabolik, yang meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes.

Untuk menjaga kesehatan dan metabolisme tetap normal seperti halnya mesin yang diberi oli dengan baik, selalu konsumsi makanan bergizi dan berolahraga. Konsumsilah lebih banyak sayur dan buah-buahan, makan ikan setidaknya 2 kali dalam seminggu, serta mengurangi makanan manis dan berlemak. Pola makan sehat dengan jumlah kalori seimbang akan sesuai dengan RMR.

Sementara itu, olahraga tidak hanya membantu tubuh membakar ekstra kalori tapi otot juga bertambah, sehingga RMR akan meningkat. Olahraga aerobik adalah cara terbaik membakar kalori, sedangkan olahraga ketahanan akan meningkatkan massa otot.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau