Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Rutin Olahraga tetapi Lemak Masih Banyak

Kompas.com - 21/05/2014, 15:58 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


KOMPAS.com —
Anda tak pernah absen melakukan latihan olahraga setidaknya tiga kali seminggu dengan berbagai variasi latihan. Akan tetapi mengapa berat badan tetap stagnan dan kadar lemak tubuh sulit diturunkan?
 
Dokter spesialis olahraga Zaini K Saragih mengatakan, agar efektif membakar lemak sekaligus membentuk massa otot, olahraga perlu dilakukan dengan porsi yang benar. Jika lemak tubuh masih juga banyak setelah rutin melakukan olahraga, kemungkinan kesalahan terletak pada porsi olahraga yang dilakukan.
 
"Porsi olahraga perlu mengacu pada prinsip FIIT, yaitu frequency, intensity, time, dan type. Jika mengikuti prinsip tersebut maka olahraga baru akan efektif," kata dia saat diwawancara beberapa waktu lalu, di Jakarta. 
 
Olahraga dibagi menjadi tiga tipe, yaitu aerobik yang perlu dilakukan 3-7 kali seminggu dengan intensitas 50-90 persen laju denyut jantung maksimum selama 30-60 per sesi. Tipe kedua yaitu latihan kekuatan yang perlu dilakukan 2-3 kali seminggu dengan intensitas 1-3 set untuk 8-16 repetisi selama 15-30 menit per sesi.
 
Dan tipe olahraga ketiga yaitu streching atau peregangan yang dapat dilakukan setiap hari dengan intensitas 2-5 repetisi yang ditahan 10-20 detik setiap gerakan. Setiap sesinya berlangsung selama 5-15 menit.
 
Komposisi lemak otot
 
Berat badan yang turun sering dijadikan tolok ukur dalam keberhasilan olahraga. Namun Zaini menjelaskan, tingkat berat badan saja belum cukup. Pasalnya, turun berat badan bisa berarti berkurangnya cairan dalam tubuh sehingga bukannya lemak yang terbakar.
 
"Bahkan saat berat badan normal pun bisa jadi komposisi lemak dalam tubuh masih tinggi. Padahal yang baik adalah massa otot lebih banyak daripada lemak," kata dokter yang pernah tergabung dalam tim dokter Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) ini.
 
Itulah sebabnya, olahraga dengan porsi yang tepat perlu dilakukan agar tidak hanya membakar lemak, tetapi juga bisa meningkatkan massa otot. Makin banyak jumlah otot, makin banyak kalori yang dibakar tubuh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau