Segera Cek Kadar Testosteron jika Mengalami Gejala Ini

Hampir setiap pria pada dasarnya mengalami penurunan hormon testosteron seiring dengan pertambahan usia. Angkanya sekitar satu persen per tahun yang dimulai sejak menginjak usia 20 tahun. Namun, ada sebagian pria yang mengalami apa yang disebut dengan hypogonadism, yang dicirikan dengan kadar testosteron rendah dan mengalami libido rendah.

Terapi standar untuk hypogonadism adalah terapi testosteron. Tetapi, ini pun masih kontroversial di kalangan dokter. Meski setelah terapi ini gejala yang mengganggu berkurang, tetapi penelitian menunjukkan pria yang mengikuti terapi testosteron lebih rentan serangan jantung.

Cara paling mudah untuk mengetahui kadar testosteron adalah pemeriksaan setitik darah di laboratorium. Untuk mendapat hasil akurat, lakukan pemeriksaan pada pagi hari.

Anda sebaiknya melakukan pemeriksaan kadar kolesterol jika memiliki gejala ini:

- Gairah seks lenyap
Memang sulit memastikan apakah rendahnya dorongan seksual sebagai satu masalah atau ini hanyalah reaksi sementara dari sesuatu hal, seperti stres pekerjaan. Tetapi, jika kondisi ini sudah mulai mengganggu, jangan segan berkonsultasi dengan dokter.

- Sulit ereksi
Jika Anda makin sulit mendapatkan ereksi spontan, berkonsultasilah ke dokter. Ini adalah gejala hypogonadism yang umum pada pria, dan juga terkait erat dengan penyakit kardiovaskular.

- Perubahan bentuk tubuh
Hormon testosteron sangat terkait dengan produksi keringat, kelenjar folikel rambut, dan pertumbuhan rambut. Hormon ini juga terkait dengan estrogen, hormon yang berpengaruh pada perkembangan payudara. Jika seorang pria menyadari payudaranya mulai membesar atau jarang bercukur karena dagu jarang ditumbuhi rambut lagi, ini saatnya melakukan cek kadar hormon.

- Tulang rapuh
Testosteron berperan penting untuk menjaga kepadatan tulang yang normal. Oleh karenanya, Anda perlu waspada jika ternyata dokter menyebutkan Anda mengalami kerapuhan tulang.

- Merasa seperti menopause
Kadar testosteron yang rendah pada pria bisa memicu gejala mirip menopause, misalnya, serangan panas di wajah dan berkeringat pada malam hari.