KOMPAS.com - Ternyata cara mencegah selesma, atau kita biasa menyebutnya batuk pilek, sederhana saja. Tutupi hidung agar tetap sehat di cuaca yang cenderung dingin belakangan ini.
Para ilmuwan percaya bahwa batuk dan bersin bukan disebabkan oleh penurunan suhu udara. Penyebab selesma, batuk dan bersin adalah reaksi tubuh kita terhadap udara dingin. Virus jadi lebih mudah tersebar ketika banyak orang tinggal di dalam ruangan yang sesak.
Peneliti dari Amerika Serikat melihat bagaimana rhinovirus, kuman penyebab selesma paling umum, berkembang dan menggandakan diri dalam sel-sel pada berbagai suhu udara. Terlihat di situ kuman paling mudah berkembang biak pada suhu 33 derajat Celcius, jenis suhu yang khas ditemukan di dalam hidung daripada suhu 37 derajat Celcius yang di dalam tubuh kita.
Mereka juga menemukan kemampuan awal respon kekebalan tubuh kita terhadap selesma tidak bekerja dengan baik pada suhu 33 derajat itu. Artinya, saat itu virus dibiarkan merajalela.
Dalam eksperimen yang dibeberkan dalam proceedings di jurnal National Academy of Sciences tersebut, percobaan dilakukan pada sel-sel tikus. Ilmuwan dari Yale University mengatakan hasil penelitian tersebut relevan juga pada manusia, termasuk satu dari lima yang membawa rhinovirus pada hidung.
Kekebalan tubuh kita bisa mengendalikan virus tersebut selama musim panas. Tetapi ketika suhu turun, kekebalan tubuh melemah lalu terjadilah penyakit pilek.
Juru bicara penelitian tersebut mengatakan,"Riset ini membenarkan kepercayaan lama yang mengatakan kita harus tetap menghangatkan diri dan bahkan menutupi hidung agar terhindar dari flu dan pilek."
Ahli selesma terkemuka dari Inggirs Ron Eccles menyarankan mereka yang ingin menghindari flu agar membungkus hidup dengan syal ketika keluar rumah di musim dingin. "Selama musim dingin kita selalu memakai mantel tetapi nyaris tak pernah menutupi hidung. Saya merekomendasikan syal penutup hidung untuk menghangatkan diri di musim dingin," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.