Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/03/2015, 11:18 WIB

KOMPAS.com - Kolesterol adalah kata yang akrab dalam keseharian kita. Ketakutan pada kolesterol juga menjadi alasan mengapa banyak orang takut mengonsumsi makanan tertentu. Tetapi sebenarnya tak banyak orang yang benar-benar tahu mengenai kolesterol dan pengaruhnya pada kesehatan.

Ketahui apa saja hal penting seputar kolesterol.

1. Hanya ditemukan pada produk hewani
Ada dua tipe, yakni kolesterol darah dan kolesterol dari makanan. Kolesterol dari makanan ditemukan pada makanan dan hanya yang berasal dari produk hewani. Ini karena tubuh hewan secara alami memproduksi kandungan seperti lemak.

Ketika kita mengonsumsi makanan yang berasal dari hewan (telur, daging, makanan laut), kita akan menelan kolesterol yang diproduksi oleh tubuh hewan. Sementara itu, bahan makanan yang berasal dari tanaman tidak mengandung kolesterol.

2. Kolesterol diperlukan untuk kesehatan
Walau kita tidak makan produk hewani sama sekali, kita akan tetap memiliki kolesterol dalam tubuh. Ini karena organ liver memproduksi kolesterol yang memang dibutuhkan untuk berbagai fungsi, termasuk membuat hormon, vitamin D, dan zat-zat untuk mencerna makanan.

Walau fungsi kolesterol termasuk penting, tetapi ia tidak digolongkan dalam nutrisi esensial (ditambahkan dari makanan), seperti halnya vitamin C atau potasium. Ini karena tubuh kita sudah memproduksi kolesterol yang diperlukan. Dengan kata lain, sebaiknya batasi makanan mengandung kolesterol.

3. Ada kolesterol "baik" dan "jahat"
Dua jenis kolesterol ini, yang baik (HDL) dan yang jahat (LDL) mungkin sudah sering Anda dengar.  HDL dan LDL pada dasarnya adalah pembawa kolesterol yang disebut lipoprotein. HDL disebut baik karena ia bekerja mengambil kolesterol yang menempel di pembuluh darah dan dibawa kembali ke liver untuk dibuang dari tubuh.

LDL sebaliknya. Terlalu banyak kolesterol jenis ini bisa menyebabkan penumpukan plak dan membuat pembuluh darah menyempit atau tersumbat. Efeknya adalah serangan jantung atau stroke.

4. Kolesterol dari makanan mungkin tak berpengaruh banyak
Dahulu para ahli menyebutkan bahwa kolesterol yang berasal dari makanan akan membuat kadar kolesterol yang diproduksi tubuh meningkat. Kondisi tersebut tentu berbahaya, karena terlalu banyak kolesterol akan meningkatkan risiko serangan jantung.

Selama bertahun-tahun para ahli gizi di AS merekomendasikan pembatasan kolesterol dari makanan tidak lebih dari 300 mg perhari. Padahal, dalam satu kuning telur terkandung 185 mg, dalam 3 ons udang terkandung 130 mg, dan 2 ouns daging tanpa lemak mengandung 60 mg kolesterol.

Tetapi dalam laporan terbarunya, para ahli gizi tak lagi menganggap perlu pembatasan kolesterol dari makanan. Ini karena penelitian menunjukkan bahwa tak ada kaitan kuat antara konsumsi kolesterol dari makanan dan kadar kolesterol darah.

5. Lemak jenuh terkait kadar kolesterol
Walau kolesterol dari makanan tak langsung meningkatkan kadar kolesterol dalam darah, tapi tidak demikian halnya dengan makanan sumber lemak jenuh.

Pada dasarnya pedoman gizi yang baru ini menunjukkan bahwa jika kita ingin mengonsumsi makanan mengandung kolesterol seperti telur, sebaiknya kita juga mengasup makanan bernutrisi dari tanaman, seperti sayuran atau alpukat. Kombinasikan juga dengan buah-buahan, ubi, atau sumber serat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau