Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/04/2015, 08:00 WIB
Kontributor Health, Dhorothea

Penulis

Sumber Daily Mail

KOMPAS.com - Berjam-jam main gadget dan kurang main di luar ternyata berdampak terhadap kesehatan mata anak. Gaya hidup anak ternyata berdampak pada kecenderungannya untuk berkacamata.

Studi terakhir yang diterbitkan oleh Ulster University menemukan gangguan penglihatan jarak jauh di antara anak muda meningkat dua kali lipat selama lebih dari 50 tahun terakhir.

Sekitar 23 persen anak usia 12-13 tahun di Inggris menderita myopia, istilah medis untuk mata minus yang menyebabkan obyek di kejauhan jadi kabur sementara obyek dekat terlihat jelas. Di tahun 60-an angka itu hanyalah 10 persen.

Di negara-negara Asia Timur angka itu jauh lebih buruk. Sekitar 90 persen anak sekolah menderita myopia.

Masalah terjadi ketika mata berkembang melampaui panjang normalnya. Bukannya berbentuk seperti bola pingpong, mata berbentuk bulat telur. Hal ini mempengaruhi cahaya memasuki mata. Harusnya cahaya mencapai retina di belakang mata tetapi yang terjadi berfokus di depan retina sehingga menghasilkan obyek jauh tampak kabur.

Kenaikan gangguan penglihatan ini sebagian disebabkan oleh kurangnya cahaya di siang hari. "Dopamin, pembawa berita kimiawi di otak dan diperlukan untuk perkembangan mata sehat, dikeluarkan di dalam retina pada saat siang terang, " kata David Allamby, dokter ahli mata dan direktur medis Focus Eye Clinic, London.

"Kurang mendapat cahaya di siang hari menyebabkan mata berkembang tak terkontrol. Artinya, anak tak hanya harus memakai kacamata atau lensa kontak, gangguan penglihatan ini meningkatkan risiko sejumlah penyakit mata serius," katanya.

Gangguan itu berupa retina terlepas. Dengan gangguan penglihatan jauh itu, retina teregang sehingga lepas. Jika tidak diobati, gangguan ini menyebabkan kebutaan.
Glukoma, tekanan tinggi di mata yang merusak saraf optik dan katarak, lensa mata yang buram juga umum ditemukan pada orang dengan gangguan penglihatan jauh.

Riset terbaru menunjukkan main di luar bahkan sebentar saja ternyata dapat membuat banyak perbedaan. Sebuah studi dari China menemukan main di luar dengan tambahan 40 menit dapat mengurangi gangguan penglihatan jauh pada anak-anak.

Dalam percobaan tiga tahun yang diikuti 900 anak usia enam dan tujuh, satu kelompok diberi ekstra 40 menit di luar kelas di akhir pelajaran. Dari peserta penelitian itu, 30 persen menderita gangguan penglihatan di usia sembilan atau sepuluh dibandingkan dengan 40 persen anak yang tetap tinggal dalam ruangan.

Ashwin Reddy, seorang dokter mata anak di Moorfields Eye Hospital dan The Portland Hospital London mengatakan,"Selama lima tahun terakhir, saya selalu menyarankan pasien untuk menghabiskan waktu di luar ruangan untuk menyehatkan mata. Kebiasaan itu dapat mencegah perburukan penyakit myopia."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau