Pengajar Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Sandra Fikawati mengatakan, IMD dapat menjadi kunci keberhasilan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan.
“Inisiasi Menyusui Dini harus dilakukan dengan baik karena IMD itu awal untuk memfasilitasi agar bisa memberikan ASI,” kata Fika dalam acara peluncuran buku Gizi Ibu dan Bayi di Gedung FKM UI, Depok, Jawa Barat, Rabu (13/5/2015).
Penelitian yang pernah dilakukan Fika dan Syafiq menunjukkan bahwa ibu yang melakukan IMD akan 2-8 kali lebih berhasil untuk memberikan ASI eksklusif selama 4 bulan pertama dibanding yang tidak IMD. Penelitian dilakukan pada 2003 di 8 kabupaten di Jawa Barat.
Tak hanya itu, seperti juga ditulis dalam buku Gizi Ibu dan Bayi, IMD dapat mencegah terjadinya hipotermia karena bayi langsung mendapat kehangatan dari ibu melalui sentuhan kulit. Dengan melakukan IMD, ikatan batin antara ibu dan bayi akan lebih erat. Melakukan IMD juga membuat bayi memiliki antibodi lebih cepat sehingga mencegah infeksi dan kematian pada bayi.
Bagaimana IMD dilakukan
Paling baik, IMD maksimum dilakukan 5 menit setelah kelahiran. Periode 5 menit pertama dianggap sebagai waktu yg menandakan bayi dalam kondisi aktif. Saat IMD, tangan bayi tak perlu dilap bersih agar aroma cairan amnion (cairan ketuban) tetap ada di tangannya.
Setelah bayi lahir dan dibersihkan, letakkan bayi dengan posisi tengkurap di dada atau perut ibu dengan kulit saling bersentuhan. Kemudian, biarkan bayi mencari sendiri puting susu ibunya.
Seperti diketahui, selain mengeluarkan ASI dan kolostrum kelenjar penghasil ASI di payudara ibu juga juga memiliki aroma yang khas sehingga memancing bayi mendekati payudara ibu. Aroma itu sama dengan aroma amnion.
Mintalah bantuan petugas kesehatan untuk melakukan IMD. Berikan bayi selimut atau tutup kepala agar tidak terasa dingin. IMD dilakukan minimal selama 1 jam. Sebagian besar bayi akan berhasil menemukan puting ibunya dalam waktu 30-60 menit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.