Ketidakpatuhan dalam minum obat secara teratur itu bisa meningkatkan risiko komplikasi dari tekanan darah tinggi. Pasien hipertensi yang sering lupa minum obat hipertensi diketahui lebih mungkin mengalami gagal jantung dibanding dengan pasien yang hanya kadang-kadang lupa.
Untuk mengetahui efek buruk dari tak disiplin minum obat, para peneliti mengikuti sekitar 4000 pasien yang diberi resep obat antihipertensi di wilayah Lombardy Italia tahun 2005.
Para pasien dimonitor selama 6,5 tahun, kecuali jika pasien mengalami gagal jantung, meninggal, atau pindah kota, sebelum berakhirnya masa penelitian.
Dibandingkan dengan orang yang sering lupa minum obat, pasien yang tingkat disiplin minum obatnya berkisar 26-50 persen ternyata risikonya untuk dirawat di rumah sakit karena gagal jantung turun 17 persen. Risikonya lebih rendah lagi pada pasien yang tingkat kepatuhannya mencapai 75 persen.
Menurut data WHO, satu dari tiga orang dewasa memiliki hipertensi, kondisi yang berkontribusi pada lebih dari 9 juta kematian setiap tahunnya.
Kebanyakan orang tidak menyadari dirinya memiliki tekanan darah tinggi karena memang tidak menimbulkan gejala. Bahkan setelah diagnosis dan diberi obat pun banyak pasien yang tidak patuh minum obat karena hipertensi tidak membuat mereka merasa sakit.
Ada banyak faktor yang membuat pasien tidak disiplin minum obat, antara lain karena faktor biaya, akses pada layanan kesehatan, hingga karena alasan lupa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.