"Pertama, perhatikan pipisnya. Umumnya 5-6 kali per hari dan buang air besar (BAB) 2 kali atau lebih per hari," terang Nanik dalam seminar bertajuk New Mom, New You di Rumah Sakit Bunda Jakarta, Sabtu (12/9/2015).
Namun, jangan langsung khawatir jika BAB ternyata sangat sering terjadi, misalnya 10 kali BAB atau lebih dalam sehari. Menurut Muji, pada minggu pertama kelahiran bayi, hal itu bisa saja terjadi. Jika bayi tetap aktif, mata dan ubun-ubun tidak cekung, maka ibu tak perlu terlalu khawatir bayi mengalami diare.
Muji menjelaskan, BAB lebih sering pada awal kelahiran disebabkan oleh adanya kandungan laktosa pada ASI. Laktosa ini sangat dibutuhkan bayi untuk pertumbuhan otaknya. Kemudian, perhatikan berat badannya. Normalnya, berat badan bayi akan bertambah 500 gram sampai satu kilogram setiap bulan.
Nah, agar pengeluaran ASI optimal, jangan lupa untuk memerhatikan posisi menyusui yang benar. Muji menjelaskan, saat menyusui mulut bayi harus terbuka lebar dan sebagian besar areola atau bagian hitam di sekitar puting masuk ke bagian tengah mulut bayi.
"Kalau cuma menghisap di puting, bisa enggak keluar ASI-nya. Gudang ASI ada di areola," kata Muji. Kemudian, posisi dagu bayi menyentuh payudara ibu. Posisi menyusui yang benar ini juga dilakukan untuk menghindari lecet pada payudara.