Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/12/2015, 19:00 WIB
KOMPAS.com - Tubuh kita sebenarnya selalu mengirimkan sinyal jika terjadi gangguan. Organ genital wanita juga bisa menjadi indikator bagi kesehatan.

Normalnya, vagina berada dalam kondisi yang basah, yang menandakan kadar hormon normal. Tetapi, vagina yang kering harus diwaspadai.

Beberapa perubahan kecil yang terjadi pada tubuh, seperti stres, menurunkannya libido, dan perubahan gaya hidup dapat membuat vagina kering.

Vagina yang kering tentu bisa membuat acara bercinta menjadi tidak nyaman. Pemakaian lubrikasi juga tidak bisa menjadi solusi permanen karena penanganannya harus disesuaikan dengan sumber masalahnya.

Ketahui apa saja penyebab organ intim wanita bisa menjadi kering.

- Masalah ovulasi
Saat seorang wanita mengalami ovulasi, vagina akan menjadi basah dan selalu ada mucus tebal yang keluar. Ini menandakan ovulasi berjalan normal. Bila vagina kering, bisa menunjukkan tidak adanya ovulasi.

- Sabun antiseptik
Alasan lain vagina kering adalah penggunaan sabun antiseptik terlalu sering. Mencuci vagina dengan sabun antisepstik dapat membuat zat kimia yang terdapat di dalamnya memasuki vagina dan menyebabkan kekeringan.

- Gangguan tiroid
Jika Anda memiliki gangguan tiroid, gairah seksual bisa menurun. Pada kadar tiroid yang rendah (hipotiroid) bisa juga terjadi gangguan hormon wanita, sehingga memengaruhi lubrikasi di vagina.

- Setelah melahirkan dan menyusui
Pada fase ini, vagina juga bisa menjadi kering akibat penurunan kadar hormon-hormon yang sebelumnya tinggi di masa kehamilan.

- Stres
Saat kita mengalami stres kronik, salah satu pengaruh yang dialami adalah ketidakseimbangan hormonal. Akibatnya cairan vagina ikut berkurang.

- Menopause
Ketidakseimbangan hormonal, seperti penurunan estrogen, merupakan tanda Anda akan memasuki masa menopause. Selama periode ini ada sejumlah gejala yang akan dialami, termasuk vagina yang kering.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau