Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkes Minta Remaja Tak Tabu Bicara Pendidikan Seks

Kompas.com - 19/12/2015, 20:41 WIB
Dian Maharani

Penulis

 JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Nila F Moeloek mengingatkan pentingnya pendidikan seks diberikan kepada remaja.

Pendidikan seks yang benar dapat mencegah remaja melakukan seks bebas dan tidak aman sehingga terhindar dari infeksi menular seksual, seperti Human Immunodeficiency Virus (HIV). Untuk itu, Nila meminta masyarakat tidak tabu untuk membicarakan pendidikan seks.

"Pengetahuan HIV masih sedikit oleh anak muda. Jadi pengetahuan ini jangan jadi tabu lagi. Sudah tidak eranya lagi," kata Nila dalam acara Gebyar Remaja Indonesia Peduli HIV/AIDS di Gedung Kementerian Kesehatan RI, Jakarta, Sabtu (19/12/2015).

Pendidikan seks bisa mencakup pentingnya menjaga kesehatan reproduksi, fungsi seksual, dan mencegah infeksi menular seksual. Menurut Nila, jika pendidikan seks masih dianggap tabu, remaja justru akan mencari informasi yang belum tentu benar. Apalagi saat ini dunia informasi sangat terbuka dengan adanya internet.

Para remaja sebenarnya bisa mendapat pendidikan seks mulai dari orangtuanya. Orangtua pun jangan menganggap seks sebagai hal yang tabu untuk dibicarakan bersama anak. Dengan memberikan pendidikan seks yang benar, remaja bisa membatasi dirinya untuk tidak melakukan seks bebas.

"Intinya di keluarga. Orangtua punya tanggung jawab harus memiliki pengetahuan untuk bisa menceritakan ke anak-anaknya. Kita sendiri juga harus menjaga diri kita," kata Nila.

NIla mengungkapkan, pengetahuan HIV di kalangan remaja ternyata masih sangat rendah. Berdasarkan survei yang dilakukan Kementerian Kesehatan, baru sekitar 26 remaja (15-24 tahun) yang memiliki pengetahuan benar tentang HIV/AIDS.

Padahal, remaja termasuk kalangan yang rentan terinfeksi HIV. Data Kementerian Kesehatan hingga September 2015 menunjukkan, sebanyak 15,2 persen kasus HIV/AIDS ditemukan pada remaja. Jumlah tersebut merupakan akumulasi dari tahun 1987.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau