Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/02/2016, 17:00 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jika dikonsumsi secara berlebihan, garam dapat menahan cairan di dalam tubuh sehingga menyebabkan volume darah meningkat. Namun, bukan berarti orang yang hipertensi tidak boleh mengonsumsi garam sama sekali.

"Mengurangi konsumsi garam bukan berarti tidak makan garam sama sekali. Tidak dianjurkan selalu makan yang tawar semua," ujar dr Tunggul D Situmorang SpPd-KGH dalam acara jumpa pers the 10th Scientific Meeting InaSH 2016 di Jakarta, Jumat (12/2/2016).

Tubuh bisa lemas hingga hilang kesadaran jika berpantang garam terlalu ketat. Tunggul menjelaskan, konsumsi garam per hari yang dianjurkan yaitu hanya 2000 miligram natrium/sodium atau 5 gram garam, yang setara dengan 1 sendok teh.

Sayangnya, kebanyakan orang tak menyadari batasan konsumsi garam sehingga terjadi kelebihan dalam tubuh. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, sebanyak 26,2 persen penduduk Indonesia mengonsumsi garam berlebih.

"Kalau makanannya sudah terasa asin, berarti garamnya terlalu banyak. Stop kalau terasa asin," kata Tunggul.

Hal senada dikatakan dr Arieska Ann Soenarta SpJP (K). Menurut dia, jika selalu konsumsi makanan yang hambar tanpa garam, justru bisa menurunkan kualitas hidup.

"Garam juga penting bagi tubuh, tapi jangan berlebihan. Kuncinya adalah keseimbangan dalam kehidupan ini," kata Arieska.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau