KOMPAS.com - Makan banyak serat, itulah mantra yang terus digaungkan para ahli kesehatan. Orang dewasa seharusnya makan 20-30 gram serat dari lima porsi buah dan sayur setiap hari tetapi tidak semuanya bisa memenuhi anjuran itu.
Kita lebih memilih junk food dan lemak serta setumpuk camilan manis di kulkas, alih-alih menyediakan sayur dan buah segar. Di sekitar kita juga terlalu banyak makanan olahan yang sudah kehilangan banyak unsur serat. Coba saja bandingkan roti putih dengan roti gandum utuh.
Serat membantu menyehatkan pencernaan dan buah sayur memberi kita enzim dan nutrisi vital untuk kehidupan. Mungkin Anda sudah tahu hal ini. Tapi, tahukah Anda apa yang bisa terjadi pada tubuh saat kita kekurangan serat?
1. Wasir dan konstipasi
Mungkin Anda pernah melihat iklan suplemen serat dengan adegan model yang merasa tidak nyaman akibat susah BAB. Material tumbuhan di dalam tubuh Anda yang tidak bisa dicerna akan membantu membentuk kotoran sehingga mudah Anda keluarkan.
Kekurangan serat berarti perut Anda menjadi tidak nyaman. Benar-benar tidak nyaman, kembung dan sakit akibat konstipasi. Orang yang kekurangan serat juga berisiko besar terkena wasir akibat susah BAB.
Tak apa mengonsumsi suplemen serat sesekali saat Anda memerlukannya, tapi tetap yang terbaik adalah serat alami dari tumbuhan.
2. Mudah lapar
Kekenyangan karena ayam panggang? Kecuali Anda melengkapinya dengan nasi merah atau kacang-kacangan, Anda akan kembali lapar satu atau dua jam kemudian.
Pola makan rendah serat, meski tinggi protein, akan membuat seseorang sering lapar. Serat dicerna oleh tubuh lebih lama dari nutrisi lainnya sehingga Anda akan merasa kenyang lebih lama. Hal ini juga baik buat mereka yang sedang dalam program penurunan berat badan.
3. Risiko penyakit jantung, naik
Sudah banyak studi menemukan, semakin tinggi serat pola makan Anda, semakin rendah risiko penyakit jantung yang mungkin Anda alami.
Serat tidak bisa dicerna tubuh dan kolesterol akan melekat padanya, kemudian keduanya akan keluar lewat pembuangan.
Riset juga membuktikan, orang yang rutin mengonsumsi banyak serat, memiliki risiko terendah meninggal karena penyakit kardiovaskular.
4. Kadar gula darah jadi kacau
Jika Anda makan makanan yang cepat dikonversi menjadi energi, seperti kue tart atau bagel atau kentang goreng, Anda akan merasa energi Anda cepat naik tapi tak lama kemudian Anda merasa mengantuk dan lapar lagi.
Ini karena makanan tinggi kalori dan gula serta kurang serat, dapat menaikkan kadar gula darah dengan cepat tapi kemudian turun lagi dengan cepat juga.
Kadar gula darah yang cepat naik turun secara konstan, bukan hanya membuat Anda lesu tapi juga meningkatkan risiko diabetes.
Orang dengan pola makan miskin serat, memiliki risiko diabetes tipe-2 dua kali lebih tinggi dari orang yang gemar makan buah dan sayur segar, begitulah menurut menurut Harvard School of Public Health.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.